TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID – Kepala Konsorsium Proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Boby Gafur Umar memastikan PLN siap membeli listrik yang dihasilkan perusahaannya.
“PLN sudah siap untuk membeli listrik dari proyek ini. Hal ini sudah diatur dalam Perpres 35 Tahun 2018 dan masuk dalam RUPTL PLN sampai tahun 2030,” ungkap Boby di Pemkot Tangsel, Jumat 16 Mei 2025.
Menurut Boby, alokasi listrik dari energi terbarukan, termasuk dari sampah, telah disiapkan. Pemerintah bahkan menargetkan pembaruan Energi Baru Terbarukan (EBT) akan meningkat menjadi 75 persen dari total kapasitas pembangkitan sebesar 103 gigawatt.
Menurut Boby, perusahaan konsorsiumnya juga akan menerima tipping fee (tarif) sebesar Rp529 ribu setiap mengelola 1 ton sampah di Kota Tangsel.
Menurutnya, sumber tipping fee berasal dari dana Pemerintah Pusat dan Pemkot Tangsel yang disebut Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS).
“Tipping fee di sini adalah Rp529 ribu per ton sampah. Nah, berapa porsi Pemerintah Pusat dan berapa porsi Pemkot Tangsel nanti akan ada perundingan dan pembicaraan, nanti finalisasinya setelah semuanya lengkap kita ajukan ke Pemerintah Pusat,” ujar Boby.
Boby mengatakan, selain mendapat pemasukan dari pengelolaan sampah, pihaknya juga mendapat pemasukan dari energi listrik yang dihasilkan melalui pengelolaan sampah sebesar 19,6 megawatt yang akan dijual ke PLN.
Editor : Aas Arbi