PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Para petani di Kabupaten Pandeglang diminta untuk mulai melek teknologi agar tidak tertinggal dalam perkembangan sektor pertanian. Pemanfaatan teknologi dinilai penting untuk meningkatkan hasil produksi serta efisiensi kerja di lapangan.
“Karena sekarang sudah tidak bisa lepas dari teknologi. Walaupun awalnya lambat, tetap harus siap menerima. Contohnya alat combine harvester itu, dulu waktu pertama masuk malah hampir dibakar. Petani menolak karena terbiasa pakai tenaga kerja manual untuk menanam dan memanen, meskipun masih pakai sabut bergerigi dan kotak gebot,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang Nasir, Kamis 12 Juni 2025.
Menurut Nasir, transformasi pertanian berbasis teknologi sudah tidak bisa dihindari. Kesiapan petani untuk beradaptasi dinilai jadi kunci penting keberhasilan pertanian modern di Pandeglang.
“Nah sekarang sudah ada teknologi satu kali jalan, semua bisa dilakukan memotong, memisahkan, membersihkan, sampai gabah langsung bisa dikantongin. Jadi sangat efektif pakai combine harvester,” jelasnya.
Ia menyebut, penggunaan alat pertanian modern juga berdampak pada meningkatnya nilai jual gabah.
“Harga gabah juga naik. Kalau pakai gebot mungkin harganya Rp5.000, tapi kalau pakai alat bisa sampai Rp6.500,” tambah Nasir.
Nasir menegaskan, penggunaan teknologi sebenarnya tidak sulit. Pemerintah juga telah menyiapkan penyuluh pertanian dengan bekal pendidikan, pengalaman, dan keterampilan untuk mendampingi para petani.
Editor : Aas Arbi