KABUPATEN TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pernyataan Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang menyebut pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Indonesia masih butuh waktu panjang menuai berbagai reaksi.
Salah satunya datang dari salah seorang inisiatif pembentukan Tangerang Utara, Prayogo Ahmad Zaidi, yang tetap optimistis Tangerang Utara akan segera dimekarkan.
Menurut Prayogo, pernyataan Ahmad Muzani tersebut bersifat umum dan mempertimbangkan kondisi fiskal serta kekuatan anggaran pemerintah pusat. Ia menilai jika pemekaran dilakukan secara selektif, tidak akan membebani keuangan negara secara signifikan.
“Pernyataan Pak Muzani memang bersifat general. Kalau pemekaran dilakukan parsial, saya yakin Tangerang Utara sangat layak menjadi DOB. Dari sisi geografis, luas wilayah, jumlah penduduk, dan pelayanan publik, semua sudah memenuhi syarat,” kata Prayogo, Jumat, 18 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa pembentukan DOB Tangerang Utara bukan untuk membagi-bagi kekuasaan, melainkan murni demi mempermudah pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mungkin yang dikhawatirkan Pak Muzani adalah dampak fiskal jika 346 usulan DOB diproses serentak. Tapi jika dilakukan bertahap, tidak akan seberat itu,” ujarnya.
Prayogo juga mendorong pemerintah pusat segera menerbitkan peraturan pemerintah (PP) sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Aturan itu diharapkan dapat menjadi grand design pemekaran wilayah secara terarah.
Ia pun menyatakan dukungan penuh terhadap program Bupati Tangerang Maesyal Rasyid dalam mendorong pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Tangerang.
“Dengan begitu, manfaat pembangunan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk di wilayah utara,” pungkasnya.
Sebelumnya, dalam audiensi dengan DPD RI Dapil Banten pada 9 Juli 2025, anggota DPD RI Habib Ali Alwi juga menyatakan dukungan atas terbentuknya DOB Tangerang Utara. “Tangerang Utara sangat layak menjadi daerah otonomi baru,” tegas Habib Ali saat itu.
Tangerang Utara terdiri atas Kecamatan Sukamulya, Kresek, Gunung Kaler, Mekar Baru, Kronjo, Kemiri, Mauk, Sukadiri, Sepatan, Sepatan Timur, Pakuhaji, Teluknaga, dan Kosambi.
Editor: Aas Arbi
—











