SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Gubernur Banten, Andra Soni, kembali turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan banjir di Kota Serang berjalan efektif.
Akhir pekan lalu, di sela kesibukannya mengikuti rangkaian HUT ke-25 Provinsi Banten, Andra Soni meninjau proyek normalisasi Sungai Cibanten di Jalan Irigasi Margaluyu, Kecamatan Kasemen.
Jalan Irigasi Margaluyu menjadi salah satu titik rawan banjir setiap musim hujan.
Andra datang bersama Ketua DPRD Banten, Fahmi Hakim, dan jajaran Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3), Kementerian PUPR.
Orang nomor satu di Banten itu memastikan proyek pengendalian banjir itu menjadi solusi nyata bagi warga yang selama ini kerap terdampak luapan air Sungai Cibanten.
“Alhamdulillah, dampaknya sudah terlihat. Saat hujan besar, air bisa mengalir lebih lancar dan tidak lagi tersumbat. Ini berkat penertiban bangunan liar oleh Pemkot Serang,” ujar Andra.
Kata dia, Pemprov Banten juga terus berkoordinasi dengan BBWSC3 agar pengerjaan di sepanjang aliran sungai, mulai dari Pasar Induk Rau hingga hilir, bisa segera rampung.
“Normalisasi dilakukan agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” tegasnya.
Andra berharap, warga di bantaran sungai bisa segera merasakan manfaatnya.
“Ini ikhtiar bersama. Saya ingin masyarakat benar-benar merasakan perubahannya, terutama mereka yang dulu selalu was-was saat hujan turun,” tegasnya.
Kepala Dinas PUPR Banten, Arlan Marzan, menyebut bahwa proyek ini merupakan tindak lanjut dari banjir besar yang melanda akhir tahun lalu.
Titik penyempitan di area Sukadana kini sudah dibersihkan dari bangunan liar, dan pekerjaan fisik langsung dikebut BBWSC3.
“Pemprov juga sudah mengalokasikan anggaran di APBD Perubahan 2025 untuk mendukung normalisasi Sungai Cibanten dan daerah irigasi di sekitarnya,” ungkap Arlan.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil dialog antara Gubernur Banten dengan para nelayan akan ditindaklanjuti pada 2026.
“Tahun depan, BBWSC3 sudah menyiapkan rencana normalisasi hingga ke muara Cibanten supaya aliran air benar-benar lancar,” katanya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen BBWSC3, Junaidi Malai, menjelaskan bahwa pekerjaan tahun ini merupakan kelanjutan dari proyek 2023.
Normalisasi dilakukan di sungai utama sepanjang 1,9 kilometer dan kali pembuang 1,5 kilometer, dilengkapi pembangunan revetment atau dinding penahan tanah setinggi 3,3 meter.
“Revetment ini berfungsi melindungi bibir sungai dari debit air tinggi dan mencegah banjir di kawasan padat penduduk,” jelasnya.
Hingga 29 September 2025, progres fisik proyek mencapai 16,65 persen dan ditargetkan selesai pada Desember 2025.
Dengan proyek normalisasi yang terus berlanjut dan dukungan dari seluruh pihak, Kota Serang kini selangkah lebih dekat menuju status bebas banjir.
Editor: Agus Priwandono