LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID – Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir berpotensi memicu terjadinya bencana banjir dan longsor. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak meminta masyarakat untuk mewaspadai ancaman bencana di musim penghujan di akhir tahun 2025.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, ada belasan kecamatan di Lebak yang menjadi zona merah bencana rawan longsor dan banjir. Bahkan, BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lebak pun telah memetakan ruas jalan yang kerap menjadi titik longsor dan ambles.
Lima ruas jalan tersebut, yakni Jalan Cikumpay-Ciparay, Kadubitung-Bujal, Rangkasbitung-Sajira, Parengpeng-Jayamanik, dan Ciminyak-Cigemblong. Kontur tanah di lima ruas jalan tersebut berbukit.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak Budi Santoso mengingatkan agar para pengendara untuk waspada saat melintas di sejumlah ruas jalan yang labil saat musim penghujan. Jika hujan deras mengguyur, maka pengendara dianjurkan untuk berhenti ketika melintas di lima ruas jalan tersebut.
“Ya, para pengendara harus waspada saat melintas di ruas jalan yang labil maupun jalan di bawah tebing. Karena, bisa saja sewaktu-waktu jalan ambles ataupun longsor,” kata Kepala BPBD Lebak ini, Rabu 8 Oktober 2025.
Menurutnya, hujan dengan intensitas tinggi dan sedang potensial menyebabkan terjadinya bencana longsor dan tanah ambles di beberapa wilayah dengan kontur tanah berbukit. Untuk itu, jika hujan terus menerus turun, maka warga yang tinggal di dekat tebing atau perbukitan harus waspada atau mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman. Ini merupakan bentuk mitigasi bencana guna mencegah jatuhnya korban jiwa atau luka.
“Seperti jalur ke Lebak Selatan, beberapa titik terdapat jalan yang melintasi area perbukitan yang rawan longsor. Karena itu, jika hujan disertai angin kencang, lebih baik cari tempat berteduh guna menghindari pohon tumbang dan jalan longsor,” ungkapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Patama menambahkan, berdasarkan prakiraan BMKG, musim penghujan akan berlangsung dari September hingga November 2025. Karenanya, pihaknya telah berkordinasi dengan Camat se-Lebak untuk terus siaga bencana.
“Peralihan musim ini ditandai dengan angin kencang, petir disertai hujan dengan intensitas tinggi secara tiba-tiba. Karena itu, hindari berteduh di pohon rindang saat hujan turun,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Lebak Irvan Suyatupika membenarkan terdapat lima titik jalan rawan longsor atau ambles di Lebak. Jika terjadi longsor atau tanah ambles, maka Dinas PUPR menyiagakan alat berat untuk cepat didorong ke lokasi bencana. Tujuannya agar jalan yang longsor atau ambles bisa cepat ditangani, sehingga akses tranportasi masyarakat tetap lancar.
“Potensi longsor di daerah perbukitan yang banyak tebingnya. Karena itu, mesti waspada saat melintas di ruas jalan itu terutama saat hujan turun,” pungkasnya.
Editor: Mastur Huda











