Malah Paing jadi semakin sibuk, berangkat pagi pulang malam. Saat di rumah, waktunya dihabiskan buat main bersama anak yang saat itu sedang lucu-lucunya. “Dia jadi fokus ke anak aja, padahal saya sedang pengen,” katanya.
Enah mengaku tak enak hati kalau harus minta Paing bertempur, apalagi melihat kondisinya yang tampak sangat lelah, wajahnya lesu, sorot matanya juga layu. Lah, kan bisa di hari libur. “Kalau sabtu minggu suami sibuk ngurus kebon bapak mertua,” katanya.
Karena keinginan yang tak terpenuhi itu, ditambah bingung harus melakukan apa. Ujung-ujungnya, eits jangan berpikiran macam-macam, ya. Hehe. “Saya jadi sering kesel sendiri, jadinya ribut terus setiap hari,” kata Enah.
Sekarang Paing malah jadi jarang pulang. Enah makin tersiksa menunggu di rumah, mengurus anak dengan penuh kegelisahan soal hubungan dengan suami ke depannya bakal seperti apa.
Ya ampun, coba nanti diobrolin baik-baik sama Kang Paing ya, Teh. Biar enggak ada salah paham. (drp)