Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)
Temuan studi di Amerika Serikat mengungkap anak usia sekolah dasar menghabiskan banyak waktu di rumah untuk mengerjakan PR. Bahkan anak Taman Kanak-kanak yang seharusnya tak punya PR, diberikan tugas di rumah dan menghabiskan waktu mengerjakan PR di rumah selama 25 menit seperti data yang dipublikasikan American Journal of Family Therapy.
Kabar buruknya, menurut peneliti, usia anak-anak yang seharusnya merupakan masa pengembangan kehidupan bersosialisasi dan keterampilan motorik malah dibatasi dengan duduk di kursi mengerjakan PR.
“Ini benar-benar mengejutkan saya. Padahal usia TK dan SD saat-saatnya keluar bermain dan berinteraksi. Itu yang penting,” tutur direktur klinis New England Center for Pediatric Psychology, Stephanie Donaldson-Pressman Minggu lalu dikutip dari Good Housekeeping.
Banyak yang beranggapan PR membantu anak untuk meningkatkan nilai akademis, tapi ternyata tidak. Sejumlah bukti juga menunjukkan banyak PR bisa tak baik bagi kepercayaan diri mereka, keterampilan sosial dan kualitas hidup. (le/rbc)