CILEGON – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di arena utama Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XI tingkat Provinsi Banten di lapangan helipad PT Krakatau Steel (KS), Kota Cilegon, ada yang terang-terangan mengambil listrik dari jaringan genset milik panitia.
“Peristiwa itu kita ketahui setelah listrik di arena MTQ turun naik,” jelas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon Dikrie Maulawhardana, Kamis (20/3/2014).
Selain menggunakan listrik dari PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan PLN, panitia mempersiapkan tiga unit genset berkapasitas 100 KVA dan 80 KVA. “Mereka (pedagang-red) mengambil listrik dari kita dan itu bahaya karena mengganggu kasapasitas penggunaan listrik kita. Mereka sengaja tidak kita fasilitasi listrik,” imbuhnya.
Selaku koordinator pedagang di arena MTQ, ia akan menertibkan jaringan listrik PKL dan mengimbau untuk mempersiapkan genset sendiri.
MTQ di Kota Cilegon menjadi magnet tersendiri bagi PKL untuk menggelar berbagai dagangannya. “PKL di sini membludak terus setiap hari. Ini bagus karena dapat menggairahkan perekonomian,” kata Dikrie. Di arena utama, panitia menyediakan 60 stan untuk pedagang yang dilengkapi jaringan listrik. (Devi Krisna)