SATU lagi film yang mengangkat sepak bola Indonesia muncul ke layar lebar tahun ini. Garuda 19: Semangat Membatu, adalah sebuah judul film yang disutradarai Andi Bachtiar Yusuf. Film tersebut mengangkat kisah perjalanan timnas U-19 yang mulai berkembang saat ini.
Menurut sang sutradara, film buatannya kali ini adalah film mainstream. Kisah inspiratif dari orang susah menjadi sukses. Tapi, dia optimistis film tersebut bisa diterima masyarakat luas karena ceritanya bagus.
“Kekuatan film ini dibandingkan dua film lainnya adalah paling diterima pasar. Ini tantangan aja. Waktu skrip jadi, produser bilang ini macho banget, jadi sesuatu yang beda,” ujar Yusuf ditemui di sela-sela syuting di GBK, Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Film yang rencananya dirilis pada 18 September itu menggandeng beberapa aktor. Di antaranya, Mathias Muchus, Ibnu Jamil, Mandala Shoji, Puadin Redi, Reza Aditya, Verdi Solaiman, Amanda Ayunda, dan Bilqis Utari. Ada pula pemain muda berbakat seperti Rendy Ahmad yang berperan sebagai Arai di film Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi Sekuel 2 Edensor.
Yang menarik, saat syuting film tersebut, Andi Bachtiar juga melibatkan sekitar 500 suporter untuk meramaikan adegan pertandingan. Mereka terdiri atas 300 orang The Jack dan 150 orang Pasopati (fans Persis Solo). Jumlah tersebut cukup besar untuk sebuah produksi film. Sebab, biasanya pembuatan film menggunakan teknologi CGI (computer generated imagery) untuk menampilkan banyak orang.
“Gue nggak suka CGI. Menurut gue, CGI itu ngebohongin orang karena menggunakan alat. Nggak bijak aja kalau gue pakai CGI. Buat gue, film itu make believe. Kalau filmnya nggak masuk akal, nanti nggak masuk akalnya itu yang dibahas orang,” tuturnya.
Menurut Mathias Muchus yang berperan sebagai Indra Sjafri, proyeknya kali ini sangat menyenangkan. Jadwal syuting di Solo, Alor, dan Jakarta membuat dia sekaligus jalan-jalan.
Lokasi yang paling menyenangkan, kata suami Mira Lesmana itu, adalah Solo dan Jogja. Menurut ayah dua anak tersebut, makanan di dua tempat itu sangat enak.
“Yang susah adalah numbuhin kumis. Ini perlu waktu yang lama. Dan kerjaan saya kan nggak ini saja. Jadi, itu agak susah,” ujarnya. (JPNN)