SERANG – Safyani, warga Kampung Sidungkul RT 02 RW 01, Desa Serdang, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, dipukuli oleh Samsul Falah, tetangganya. Pria 50 tahun itu juga diancam menggunakna pistol. Bahkan kaca rumahnya ditembak hingga pecah.
Mendapatkan perlakuan tersebut, pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kramatwatu, Senin (18/8/14). “Saya melaporkan ini mewakili Safyani, karena (Safyani) saat ini dalam keaadan sakit. Keluarga juga ketakutan, makanya saya yang melaporkan kejadian ini,” ujar Saheri di Polsek Kramatwatu.
Ia mengungkapkan, aksi pemukulan terjadi sejak seminggu sebelum Lebaran. Pada Minggu (17/8/2014) pukul 17.00 WIB, kembali terjadi. Safyani masih mendapatkan perlakuan yang sama.
“Jadi kejadian ini sudah yang kedua kalinya. Dulu dipukul kakak ipar saya dan ditembak kaca jendela rumah. Kemarin satu jendela ditembak hingga pecah. (Samsul Falah) juga mengancam akan membunuh,” jelas Saheri. Akibat peristiwa tersebut, pihak kelurga ketakutan. Bahkan Jawiyah, orang tuanya, kondisi sakit akibat ketakutan.
Soal penyebab pemukulan, Saheri menjelaskan, peristiwa penganiayaan bermula dari adanya sengketa tanah di kampungnya. Samsul Falah menuding pihak keluarganya telah menyerobot tanah. “Gimana kami menyeropbot tanahnya. Saya dan orang tua saya membangun rumah tersebut sejak tahun 1980. Sementara dia Samsul Falah, membeli tanah di kampung saya tahun 1990,” paparnya.
Sementara itu, Kapolsek Kramatwatu Kompol Joko Irianto membantah telah menerima laporan penganiayaan dengan ancaman. “Kami belum terima laporan, akan tetapi memang ada pihak keluarga yang datang atas nama Saheri, tetapi hanya memberikan informasi bahwa ada terjadi kejadian demikian. Saat ini masih kita konfirmasi,” kata Kapolsek.
Ia memastikan hingga saat ini laporan tersebut belum ada dan kemungkinan masih proses. Informasi yang diberikan bukan penganiayaan, tapi terkait perusakan rumah yang diduga menggunakan pistol atau senapan angin ataupun air softgan. “Kita masih konfirmasi lanjut. Seharusnya yang lapor korban yaitu Safyani. Kita belum bisa pastikan pengrusakan itu akibat alat tersebut, karena tidak ada alat bukti yang menuju,” jelasnya. (Sefrinal)