SERANG – Dari 13.500 mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), sekira 20 persen di antaranya tidak mampu atau masuk kategori miskin. Berbagai upaya telah diberikan bagi para mahasiswa agar tetap dapat kuliah.
Rektor Untirta Profesor Sholeh Hidayat mengatakan, ada beberapa jenis beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa yang tidak mampu, baik dari pemerintah maupun swasta. “Memang ada beberapa mahasiswa yang mempunyai keterbatasan finansial, sedangkan mereka berprestasi. Kami ingin menghilangkan pendapat kalau orang miskin dilarang kuliah,” ujar Sholeh usai launching KNPI Goes to Campus di kampus Untirta, Jumat (5/12/2014).
Sholeh mengatakan, hingga kemarin ia masih menerima permohonan untuk menurunkan biaya pendidikan. Lantaran banyak yang mempunyai keterbatasan finansial. Tahun depan, tambah dia, pihaknya akan mengalokasikan dana SPP dari mahasiswa yang mampu secara ekonomi, untuk membantu yang tidak mampu. “Jenisnya seperti subsidi silang. Kami akan memprioritaskan yang berprestasi, baik akademik maupun nonakademik,” terang Sholeh.
Wakil Ketua I DPD KNPI Banten Abidin Nazar mengatakan, KNPI akan turun ke kampus dalam program tahun 2014. “Kami turun ke kampus karena awal pemuda ada di kampus. Makanya, kami merangkul teman-teman mahasiswa,” ujarnya.
Kata dia, KNPI juga mempunyai program untuk mengubah mindset mahasiswa. Selama ini, para mahasiwa mempunyai pikiran bekerja di perusahaan atau menjadi PNS. “Kami akan mengubah mindset mereka untuk berwirausaha,” terangnya.
Pada kesempatan itu, KNPI juga memberikan beasiswa senilai Rp10 juta kepada para mahasiwa kurang mampu yang berprestasi. “Kami seleksi. IPK minimal 3. Kami mencoba membantu, walaupun tahun ini baru empat mahasiswa yang kami bantu. Mudah-mudahan tahun depan meningkat jadi sepuluh. Beasiswa itu diberikan untuk membantu perkuliahan,” ujar Nazar.
Ia menyebutkan, keempat mahasiwa yang mendapat beasiswa berasal dari empat kampus, yakni Untirta, UNIS, Universitas Pamulang, dan Universitas Ahmad Yani Bandung. (Rostina/RB)