SERANG – Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Provinsi Banten mengklaim keberhasilan pembangunan rumah bagi kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tahun ini, menurut REI jumlahnya naik hingga 52 persen menjadi delapan ribu unit.
Dikatakan Ketua DPD REI Banten Soelaeman Soemawinta kepada Radar Banten Online, tahun lalu REI mampu merealisasikan pembangunan rumah bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang mencapai 5.262 unit dengan total pembiayaan Rp441,1 miliar. “Peluangnya bertambah dikarenakan pengembang mulai membidik kawasan baru untuk mengembangkan bisnis. Dengan perlambatan ekonomi saat ini, praktis permintaan rumah baru akan meningkat,” katanya Selasa (9/2/2016).
Sementara itu, pusat-pusat sebaran rumah murah masih di beberapa wilayah seperti Kota Serang, Maja, Kabupaten Tangerang dan Lebak. Dengan berkembangnya pusat industri dan pemerintahan di wilayah tersebut, dirinya meyakini dampak positif terhadap peningkatan permintaan rumah murah.
Diungkapkan Soelaeman, dalam waktu dekat sejumlah pengembang kembali mulai mempersiapkan pembangunan rumah. Tiga ribu unit di Maja, dua ribu unit di Cikande dan sedikitnya 500 unit di Kabupaten Tangerang. “Kendalanya, hingga saat ini kami masih terganjal sejumlah regulasi, salah satunya perizinan. Pola regulasi yang lama, untuk lahan di atas 25 hektar proses perizinan sampai penerbitan Izin Mendirikan Bangunan membutuhkan waktu sekitar 27 bulan,”. kata dia. (Aneu)