SERANG – Sebaiknya bazar Ramadan yang menjual kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dilakukan di setiap kampung. Dengan cara ini, masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam bidang ekonomi bisa mendapatkan kebutuhan dengan harga yang cukup ekonomis. Bahkan jika dilakukan secara masif, akan berdampak terhadap harga di pasaran.
Bazar di setiap kampung seperti yang dilakukan Paguyuban Bani Yunus di Kota Serang. Langkah awal yang dilakukan oleh paguyuban tersebut adalah membuka bazar di Kampung Kaloran, Kota Serang. Dalam bazar yang digelar di halaman madrasah Khairul Huda Kalora, ada tiga jenis paket, yaitu sembako, pakaian layak pakai, dan kurma dijajakan dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga pasar.
Wakil Ketua Paguyuban Bani Yunus, Tubagus Najib, mengatakan, secara teknis ada dua jenis bazar yang digelar paguyubannya, yaitu bazar utama dan bazar pendamping. Di bazar utama dijajakan paket sembako sebanyak 200 paket, pakaian layak pakai sekira 1.000 potong, dan paket kurma sebanyak 100.
“Bazar utama ini adalah bazar yang dikelola dan disediakan oleh Paguyuban Bani Yunus, bazar utama sifatnya ada sedekah, ada subsidi dari Bani Yunus. Satu paket semestinya Rp 55 ribu, karena mendapatkan susidi, dijual dengan harga Rp 30 ribu,” papar Najib saat ditemui di lokasi bazar, Minggu (26/6).
Sedangkan untuk bazar pendamping diisi oleh pihak swasta lain dengan jumlah stand sebanyak 15 stand dan menjajakan kebutuhan pokok.
Menurut Najib, bazar Ramadan yang ada saat ini belum menjangkau masyarakat paling bawah, yang mempunya keterbatasan kemampuan ekonomi. “Kata bazar berasal dari bahasa Persia yang artinya kurang lebih pasar murah. Namun dalam perkembangan berikutnya, bazar menjadi bentuk promosi bisnis, sudah tidak lazim, sudah tidak memiliki kekhususan, kekhasan. Bazar telah terkontaminasi oleh promosi bisnis, misalnya, bazar mengimingi dengan diskon besar, namun sebelumnya harganya dinaikkan. Hal tersebut keluar dari prinsip keridoan,” papar Najib.
Karena itu, Najib berharap agar seluruh masyarakat dan pihak memahami dan mengimplementasikan makna bazar yang sesungguhnya, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Najib melanjutkan, diharapakan seluruh kampung maupun desa di Kota Serang khususnya, dan umumnya di Banten menggelar bazar seperti ini, agar harga pasar bisa terkendalikan dan masyarakat bisa mendapatkan barang-barang kebutuhan dengan harga terjangkau. “Awal-awal ini digagas Paguyuban Bani Yunus. Kedepan diharapkan pemerintah atau kelompok masyarakat dapat membuka bazar di setiap kampung,” katanya. (Bayu)