JAKARTA – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba di Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan lanjutan usai ditetapkan menjadi tersangka, Selasa (22/11). Pria yang karib disapa Ahok itu tampak turun dari mobil pribadinya berwarna silver. Mengenakan kemeja batik lengan panjang. Sekira pukul 08.55 WIB dia tiba.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, Ahok berusaha menerobos barisan para pewarta yang sudah sejak pagi tadi menunggunya. Dibantu beberapa pria berseragam polisi, gubernur DKI Jakarta nonaktif itu langsung masuk ke dalam Gedung Rupatama Bareskrim Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Saat menjalani pemeriksaan, Ahok tak sendiri. Dia ditemani Ketua Tim Kuasa Hukumnya Sirra Prayuna, Jubir Ruhut Sitompul dan Ketua Tim Pemenangan Ahok-Djarot Prasetio Edi Marsudi.
Pihak penegak hukum telah menaikkan status penyelidikan menjadi penyidikan setelah beberapa bukti dan saksi ahli menyatakan eks Bupati Belitung Timur itu memenuhi syarat telah menistakan agama Islam.
Sementara itu, Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki T Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidayat, Ruhut Sitompul heran dengan adanya dorongan kepada kepolisian untuk menahan Ahok. Dia pun menuding beberapa pihak sudah memiliki kepentingan tertentu ketika berusaha menekan penegak hukum.
“Background mereka hukum tapi ada kepentingan,” kata Ruhut di Bareskrim Polri, Selasa (22/11), sebagaimana diberitakan JawaPos.com.
Ruhut menjelaskan, seseorang yang telah berstatus tersangka tidak semuanya harus ditahan. Tergantung kasusnya.
Soal beberapa kekhawatiran pihak tertentu tentang tidak ditahannya Ahok, Politikus Demokrat itu memiliki penjelasan.
Pertama, dia memastikan bahwa semua barang bukti (barbuk) tidak mungkin dihilangkan lagi. Apalagi dihilangkan oleh tersangka. “Barbuk sudah ada di Mabes Polri. Ketiga enggak akan melarikan diri, enggak usah khawatir,” terangnya.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, sangat berterima kasih kepada para partai pengusung yang masih solid mendukung calon gubernur nomor urut dua itu. Begitu juga partai pendukung dan para relawan.
“Mari rapatkan barisan, maju terus. Enggak ada yang bisa cederai Ahok-Djarot. Dia tetap ikut Pilkada 15 Februari,” pungkasnya. (uya/JPG)