RANGKASBITUNG – Manajemen PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) memastikan bahwa kereta rel listrik (KRL) atau commuter line Jabodetabek hingga Stasiun Rangkasbitung segera dioperasikan. Jika tidak ada halangan, pengoperasian mulai dilakukan pada awal Februari. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di wilayah Kabupaten Lebak.
Direktur Utama PT KCJ MN Fadhila menyatakan, KRL tersebut bakal melayani penumpang dari Rangkasbitung-Stasiun Angke. Rencananya, ada empat jadwal perjalanan kereta api dari Stasiun Rangkasbitung menuju Angke, yaitu Rangkasbitung-Angke pukul 04.50 WIB, Angke Rangkasbitung pukul 08.10 WIB, Rangkasbitung-Angke pukul 11.20 WIB, dan Angke-Rangkasbitung 15.10 WIB.
Pengoperasian KRL ini sejalan dengan target PT KCJ untuk melayani 1,2 juta penumpang pada 2019 yang akan datang. “Pembenahan untuk mendukung beroperasinya KRL ini terus kami lakukan. Seluruh prasarana pendukung seperti gate electronic, tangga untuk naik turun penumpang, dan loket kami targetkan pada awal tahun ini semuanya sudah rampung. Dengan begitu, nantinya siap melayani penumpang,” kata Fadhila kepada wartawan, Jumat (13/1).
Sekarang penumpang tujuan Rangkasbitung-Angke dan sebaliknya dilayani dengan menggunakan lima rangkaian kereta api lokal. Dengan mulai beroperasinya satu rangkaian KRL, jumlah kereta lokal yang beroperasi akan berkurang menjadi empat rangkaian. Jika tidak ada hambatan, mulai April 2017 secara bertahap seluruh operasional kereta lokal akan digantikan dengan KRL. “Kita optimistis pengoperasian KRL tidak mengalami hambatan, walaupun jalur kereta api yang digunakan masih satu lajur. Rencananya, kita segera kebut pembangunan rel ganda untuk mendukung pengoperasian KRL,” jelasnya.
Fadhila mengatakan, beroperasinya KRL bakal membuat masyarakat Rangkasbitung dan Lebak pada umumnya lebih nyaman ketika bepergian keluar daerah. Apalagi, sebagian besar masyarakat Rangkasbitung menggunakan moda transportasi kereta api ketika akan ke Tangerang atau ke Jakarta. “KRL akan menjadi alat transportasi favorit masyarakat. Kita akan buat penumpang nyaman ketika naik KRL dari Rangkasbitung ke Angke dan sebaliknya,” ungkapnya.
Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCJ Subakir mengatakan, jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api sebanyak 5.000 orang pada hari kerja. Pada hari libur, jumlah penumpang meningkat, yaitu mencapai 9.000 orang penumpang per hari. “Saya yakin volume penumpang dari Rangkasbitung dan Lebak pada umumnya akan terus mengalami peningkatan. Apalagi, wilayah ini sedang mengalami pertumbuhan seiring masuknya investor properti ke wilayah Lebak,” jelasnya.
Pengoperasian KRL Rangkasbitung-Angke, katanya, diharapkan dapat meningkatkan daya angkut penumpang dari Lebak ke Jabodetabek. “Beroperasinya KRL ini merupakan bukti komitmen PT KCJ dalam mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi publik yang aman dan nyaman,” jelasnya. (Mastur/Radar Banten)