CILEGON – Penemuan penyakit menular Tuberkulosis (TB) di Kota Cilegon semakin meningkat. Pada tahun 2016 lalu saja tercatat ada 505 penderita TB yang ditemukan. Sedangkan di tahun 2017 ini, sudah lebih dari 1.000 orang warga yang mengidap penyakit TB.
Asda I Pemkot Cilegon Taufiqurahman mengatakan, Indonesia mendapatkan peringkat kedua di dunia sebagai negara dengan jumlah terbesar pengidap penyakit TB pada tahun 2015 lalu. Urutan pertamanya India.
“Penemuan jumlah total penyakit TB di Cilegon sangat tinggi dari jumlah target di Cilegon pada tahun 2016. Target 488 jiwa, yang terungkap ada 505. Indonesia menargetkan bebas TB pada tahun 2035,” ucapnya, saat menyampaikan sambutannya di gelaran acara launching Gerakan Masyarakat Ketuk Pintu Menuju Kelurahan Bebas TB, Kamis (9/3).
Sementara itu, Walikota Cilegon Tb Iman Ariyadi mengapresiasi meningkatnya temuan jumlah warga yang mengidap TB. Itu artinya, menurut dia, setiap kader kesehatan di setiap kelurahan di Kota Cilegon telah bekerja nyata di lapangan. “Upaya penemuan sangat baik. Ini salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan. Kita berharap di semua kelurahan di Cilegon dapat terbebas dari penyakit menular TB ini,” katanya.
Di tempat yang sama, Direktur P2PML Ditjen P2P Kemenkes RI, dr Wiendra Woworuntu mengungkapkan, setiap seorang pengidap penyakit TB dapat menularkan penyakit tersebut kepada 10 hingga 15 jiwa. “Penularan TB dimulai dari faktor keluarga, desa, sampai kecamatan. TB dapat ditemukan sekaligus diobati,” tuturnya. (Riko)