SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim telah menetapkan Banten darurat bencana. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Sumawijaya.
“Gubernur sudah mengeluarkan surat darurat bencana menindaklanjuti surat darurat bencana dari pemkab Lebak, pemkab Pandeglang dan Kabupaten Serang,” ujar Sumawijaya saay dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (11/2).
Menurut Sumawijaya, dengan penetapan status darurat tersebut BPBD Provinsi Banten telah mempersiapkan segala hal baik personel, peralatan penanggulangan bencana, hingga bantuan logistik untuk korban terdampak bencana.
“Bantuan sudah kita siapkan di gudang. Jika dibutuhkan kita angkut,” kata Sumawijaya.
Peralatan seperti perahu karet, tenda pengungsian, dapur umum, tangki air portable serta sejumlah peralata lainnya pun telah disiapsiagakan di kantor BPBD Provinsi Banten.
Terkait jumlah, Sumawijaya mengaku tidak bisa menjelaskan. Menurutnya, data berada di bagian Pusdalops BPBD. Namun saat disambangi di kantor, petugas piket Pusdalops mengaku tidak bisa menjelaskan karena berada di bagian yang lain. “Petugas bagian peralatan tidak stand by pak seperti Pusdalops, nanti aja yah Senin,” kata salah satu petugas.
Kendati tidak bisa menyebutkan secara rinci jumlah peralatan penanganan bencana, menurut Sumawijaya, untuk menangani satu daerah, dengan dibantu alat-alat yang dimiliki kabupaten kota, alat-alat yang ada sudah cukup.
Namun, jika bencana terjadi di beberapa daerah secara sekaligus, diakui Sumawijaya, peralatan yang ada tidak mencukupi.
Terkait shelter pengungsian, dijelaskan Sumawijaya, pemerintah telah menyiapkan tenda dengan kapasitas 100 orang untuk setiap tendanya, namun untuk lokasi pengungsian saat bencana, menurut Sumawijaya pemerinrah kabupaten kota yang tahu.
Untuk diketahui, awal tahun ini Banten sudah beberapa kali diterjang bencana alam hingga memakan korban jiwa. Misalnya bencana gempa yang berpusat di Kabupaten Lebak pada Januari lalu dengan kekuatan 6,1 skala richter yang getarannya terasa ke daerah lain di Indonesia.
Kemudian longsornya jalan di Bandara Soekarno-Hatta yang menewaskan satu orang warga Kecamatan Cipocok, Kota Serang. Kemudian bersambung dengan bencana banjir di Kota Cilegon yang terjadi hingga hari ini. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)