SERANG – Tahu penyebar hoaks terkait PKI yang dipersenjatai untuk membantai ulama melalui media sosial facebook adalah seorang guru, Ketua DPRD Provinsi Banten Asep Rahmatullah mengaku akan memanggil pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten.
Menurut Asep, kejadian tersebut harus menjadi perhatian Dindikbud dan perlu melakukan evaluasi dunia pendidikan.
“Ini miris seorang guru. Guru kan harusnya bisa berikan contoh untuk hati-hati dan cerdas dalam menyikapi informasi,” kata Asep, Rabu (21/2).
Asep mengaku sangat menyesalkan kejadian tersebut. Menurutnya, berita hoaks membuat kondisi sosial tidak nyaman. Masyarakat menjadi khawatir atas kabar yang tidak benar tersebut.
“Sekarang lagi heboh orang gila neror tokoh agama. Efeknya banyak orang gila dipukuli. Itu bagaimana kalau orang itu benar-benar gila,” kata Asep.
Karena itu, menurut Asep Pemprov Banten perlu segera mengambil tindakan mengingat sudah dua orang warga Banten yang diamanka polisi akibat hoaks.
Sebelumnya diberitakan, pria yang diamankan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di Kabupaten Lebak adalah seorang guru sekolah menengah atas.
Pria yang disebut-sebut bernama Yayi Haidar Aqua (48) alias Ragil Prayoga Hartajo diketahui mengajar di SMA 1 Sajira.
Penangkapan tersebut dilakukan pada Selasa (20/2) dini hari dikediamannya yang berada di BTN BMC Depag, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)