SERANG – Pemerintah Provinsi Banten memastikan peredaran telur palsu tidak terjadi di Provinsi Banten. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Babar Suharso.
Dijelaskan Babar, bebebrapa hari terakhir ramai informasi bereda jika telur palsu yang terbuat dari bahan kimia berbahaya beredar di sejumlah daerah di Banten, salah satunya Kota Cilegon.
Menyikapi informasi tersebut, Disperindag Provinsi Banten berkordinasi dengan Disperindag Kota Cilegon untuk melakukan pengecekan serta penelitian. Hasilnya, tidak terbukti informasi tersebut.
“Aman, tidak ada sejauh ini. Di Kabupaten Serang kita coba cek, aman,” papar Babar di Kota Serang, Selasa (20/3).
Babar melanjutkan, untuk mengatisipasi pangan, pihaknya pun telah bekerjasama dengan Satgas Pangan Polda Banten serta Badan POM, sehingga proses pengawasan terhadap peredaran pangan di Banten bisa secara optimal.
Langlah itu pun menurut Babar sebagai bentuk langkah upaya pencegahan hal yang tidak diinginkan terjadi. “Karena kita tidak bisa begitu saja bertindak tanpa ada bukti. Ada asas praduga tak bersalah,” ujar Babar.
Informasi beredarnya telur palsu sendiri sejauh ini menurut Babar tidak berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat kepada telur. Masyarakat masih banyak yang menkonsumi telur.
“Sekarang kondisi harga juga sedang stabil. Jadi apa alasan adanya peredaran telur palsu. Kalau sedang langka dan ada lonjakan harga tinggi itu baru bisa masuk logika,” katanya.
Babar pun mengimbau kepada masyrakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Selain bisa membuat kondisi semakin keruh, juga bisa terancam Undang-undang ITE jika ikut serta menyebarkan informasi bohong alias hoaks. (Bayu Mulyana/coffeqndchococake@gmail.com)