RANGKASBITUNG – Aktivitas jual beli di Pasar Rangkasbitung diyakini akan semakin meningkat selama Ramadan. Seiring dengan meningkatnya aktivitas itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak terpaksa menambah jam operasi untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Dengung, Desa Sindangmulya, Kecamatan Maja.
Upaya itu terpaksa dilakukan karena sudah beberapa hari terakhir sampah yang ditinggalkan para pegawai setiap harinya ikut meningkat tajam.
Kepala DLH Kabupaten Lebak Nana Sunjana mengatakan, selain sampah di lingkungan pasar, pihaknya juga terus bersiaga di beberapa titik di lingkungan permukiman. Seperti di kawasan Alun-alun Rangkasbitung maupun area perkantoran yang ada di Lebak. “Ya, bidang kebersihan meningkatkan pengangkutan sampah di Pasar Rangkasbitung karena biasanya di Ramadan volume sampah mengalami lonjakan. Kami berharap kepada seluruh warga berperan menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing karena persoalan sampah bukan hanya tugas dari Dinas Kebersihan saja,” kata mantan kepala Distamben Lebak ini.
Nana menyarankan agar Ramadan tidak dijadikan warga untuk bermalas-malasan. Semua aktivitas termasuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan harus terus dilakukan. “Kerbersihan lingkungan tetap harus dijaga. Apalagi, kebersihan merupakan bagian dari iman. Kita telah perintahkan petugas kebersihan untuk melakukan pemantauan sejumlah titik rawan sampah, salah satunya Pasar Rangkasbitung,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Rahmat mengatakan, selama Ramadan transaksi yang berlangsung di pasar rakyat maupun pasar modern di Rangkasbitung, mengalami peningkatan. Biasanya, aktivitas jual beli dilakukan pada pagi hingga siang hari, sedangkan saat Ramadan transaksi jual beli juga terjadi pada malam hingga pagi hari terutama untuk kebutuhan selama berpuasa.
“Memang kalau pada hari-hari biasa untuk daya angkut di pasar, hanya satu hingga dua kali angkut dengan 11 unit kendaraan yang tersedia. Tapi, di bulan ini (Ramadan) meningkat tajam dari 125 ton per hari, kini naik sampai 200 ton seharinya,” ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, kata dia, pengangkutan sampah pun ditingkatkan dari dua kali menjadi tiga kali dalam sehari dengan jadwal pengangkutan, pagi, siang, dan malam hari. “Untuk saat ini, kita terapkan sistem buka tutup yang dimungkinkan tidak terjadinya penumpukan sampah yang terkadang membuat tidak sedap. Seperti saat ini, kita menyediakan tujuh bak mobil kontainer untuk beberapa titik. Dengan informasi ini apabila ada sampah telah terlihat penuh untuk disampaikan,” jelasnya.
Fitri, pedagang sayur-mayur di Pasar Rangkasbitung, mengaku telah menyediakan tong sampah sesuai dengan instruksi dari pemerintah. Ia berjanji apabila bak sampah sudah overkapasitas, akan langsung dilaporkan. “Kami sadar pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar pasar. Dengan penuh kesadaran, setiap usai berjualan kami membuang sampah itu ke tempat sampah yang telah disediakan pengelola pasar,” kata Fitri. (nce/zis/dwi)