JAKARTA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin mengajak umat Islam untuk menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai momenum memperkuat talisilaturahim dan menghilangkan kesalahpahaman di antara sesama.
Pesan ini disampaikan KH Maruf saat jumpa pers bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait hasil sidang isbat awal Syawal 1439H. “Semua warga bangsa untuk membangun hubungan saling pengertian di antara sesama, agar tidak ada kegaduhan,” ajak KH Ma’ruf Amin dikutip dari Kemenag.
Kepada para khotib salat Idul Fitri, KH Ma’ruf Amin juga menghimbau agar khutbah yang disampaikan membawa kesejukan, kedamaian, serta mempererat ukhuswah islamiyah, wathoniyah untuk menyatukan semua unsur bangsa.
“Jangan lakukan provokasi bagi sesama warga bangsa, apalagi adanya ajakan politik praktis, karena itu akan merusak kesejukan bangsa,” kata KH Ma’ruf Amin.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher menyampaikan harapannya, agar momentum Idul Fitri dalam membangun kebersamaan semua bangsa. Ini sesuatu hal yang perlu dirawat bersama. Momentum kebersamaan ini akan membuat semua warga bangsa sejalan seiring bersama.
“Apapun alasannya, kita berharap masyarakat dan warga bangsa senantiasa merasa nyaman dan bahagia. Selamat hari raya, mohon maaf lahir batin,” tutup Ali Taher.
Sidang isbat menetapkan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1439H bertepatan dengan 15 Juni 2018. Sidang ini dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Sidang ini dihadiri Duta Besar negara sahabat, utusan dari Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama. (Kemenag/Aas)