SERANG – Akhir-akhir ini arus lalu lintas (lalin) pada libur mudik Lebaran Idul Fitri di Kota Serang sudah mulai padat merayap. Terlebih pada titik lokasi yang tidak jauh dari keberadaan pasar, baik itu pasar tradisional maupun modern. Seperti Mal Ramayana, pusat pertokoan, dan sejenisnya.
“Terlebih lagi ini sudah mau mulai memasuki penghujung Ramadan, jadi lonjakan aktivitas masyarakat sudah mulai terlihat. Sebagaimana yang kita lihat, volume kendaraan sudah padat,” ujar Kapolres Kota Serang, AKBP Komarudin, Sabtu (9/6).
Ia juga mengungkapkan mana saja jalan di wilayah hukumnya yang rawan terjadi kecelakaan, bahkan yang kerap merenggut korban jiwa. Ia berharap masyarakat dapat mengetahuinya agar dapat lebih berhati-hati jika melintasi jalan-jalan tersebut. “Untuk zona tengkorak yang ada di wilayah kita, saat ini ada tiga titik yang kami antisipasi. Yang pertama jalur Serang-Cilegon melalui Kramatwatu. Kemudian yang kedua di Jalur Palka atau Palima-Cinangka. Dan yang ketiga di Jalur Serang-Pandeglang,” tuturnya.
Komarudin menjelaskan, Jalur Serang-Cilegon melalui Kramatwatu yang terbilang tingkat angka kecelakaannya tertinggi. Bahkan juga tingkat fatalitas terhadap korbannya cukup parah. “Minggu lalu kita evaluasi, dalam satu minggu sudah ada lima orang yang meninggal dunia, artinya dalam satu hari ada satu orang yang mati,” ucapnya.
Ia menuturkan, jalur tersebut pada arus mudik dijadikan sebagai jalur utama bagi para pemudik yang khususnya roda dua dari Pulau Jawa menuju Sumatera, ataupun sebaliknya. “Kita akan berkoordinasi dengan pihak lainnya, serta memberi himbauan untukmenjaga hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Sedangkan pada Jalur Palka, dalam evaluasi yang telah dilakukan, pihaknya menilai dalam kurun satu tahun ke belakang telah terjadi peningkatan volume kendaraan yang melintas secara signifikan. “Angka kecelakaan belakangan ini mulai merambah naik. Ini juga akan kita antisipasi, apalagi jalurnya masih dalam keadaan yang belum siap. Kita tempatkan satu pos pengamanan dan enam pos gatur,” katanya.
Untuk jalur Serang-Pandeglang, sambung Komarudin, selain karena tingkat volume kendaraan yang tinggi juga lantaran faktor jalannya yang kurang bersahabat sehingga dapat memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Kecelakaan didominasi oleh roda dua, baik korban ataupun penyebabnya. Sudah kita maping, mudah-mudahan dengan kekuatan personil yang kita turunkan, gabungan dengan TNI dan lainnya akan membantu kelancaran para pemudik,” katanya.
Kasi Dalops Dishub Kota Serang Bambang Riyadi mengaku akan memberlakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai terjadinya kemacetan lalu lintas di Kota Serang pada arus mudik Lebaran Idul Fitri ini. Meski masih mengalami keterbatasan pada jumlah personel, tapi upaya Dishub akan terus maksimal. “Petugas kita terbatas. Apalagi ini sudah mulai mudik, jadi petugas kami dibagi-bagi, sebagain untuk mengatur arus mudik dan yang lainnya,” katanya. (mg11/air/ags)