TANGERANG – Tahun ini Pemerintah Desa Keboncau, Kecamatan Teluknaga, memfokuskan program kerjanya pada pembangunan fisik. Yakni, akses jalan dan saluran pembuangan air limbah (SPAL) di area penempatan warga terdampak penggusuran perluasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), di Kampung Alang Besar, RW 006 dan 007.
Area seluas enam hektare tersebut, sebelumnya adalah lahan sawah produktif. Namun, kini, telah berdiri beberapa bangunan rumah milik warga dari Desa Rawarengas dan Desa Rawaburung, dua desa tetangga Desa Keboncau. Mereka datang dan menempati area seluas enam hektare tersebut setelah tergusur proyek perluasan Bandara Soetta.
”Sekarang, kurang lebih ada 50 rumah yang terbangun di sini (Kampung Alang Besar-red). Dulunya, di sini sawah. Enggak ada jalanan sama sekali. Makanya, wilayah ini saya prioritaskan,” tegas Kepala Desa Keboncau Rusman Efendi, Kamis (4/4).
Prioritas pembangunan ini, menurut Rusman, menjadi misinya agar warga barunya itu bisa mandiri. Dengan jalan dan SPAL, setidaknya bisa memudahkan warga terdampak penggusuran itu menggerakkan roda perekonomiannya.
Untuk meningkatkan kesejahteraan warganya, ungkap Rusman, pihaknya telah memberikan bantuan modal bagi lima pembudi daya ikan lele di Kampung Alang Besar pada 2018. Modalnya berupa bibit, pakan, dan pompa air.
”Sekarang sih masih tahap percobaan. Mudah-mudahan, ternak lelenya enggak gagal panen. Hasil panennya kan lumayan, bisa untuk penghasilan tambahan warga sini,” ujarnya.
Keuntungan pembangunan fisik di Kampung Alang Besar, RW 006 dan 007 itu telah dirasakan oleh salah satu warganya. Aming mengaku, sejak pindah ke Kampung Alang Besar, ia mendapat penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Aming mendapat keuntungan dari menjual jasa sebagai agen tanah.
”Alhamdulillah, kalau ada yang cari tanah, suka minta bantuan sama saya. Banyak orang yang suka datang, terutama sesama warga terdampak gusuran dari Desa Rawarengas. Ya, lumayan lah ada sedikit yang mereka kasih untuk saya,” jelasnya.
Kasi Pemerintahan Desa Keboncau Ahmad Sairoji menjelaskan, bahwa upaya Pemerintah Desa Keboncau menyejahterakan warganya adalah dengan membangun fasilitas publik yang dibutuhkan. Program ini telah dimulai sejak 2018.
Di tiga lokasi di Kampung Alang Besar dan Kampung Alang Kecil, Pemerintah Desa Keboncau telah membangun sarana air bersih (SAB). Fasilitas ini, menurut Ahmad Sairoji, untuk mengubah kebiasaan warga kedua kampung yang belum melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Untuk mandi dan mencuci baju, warga kedua kampung masih memanfaatkan air sungai.
”Miris lihat warga yang masih saja nyuci baju dan mandi di kali. Airnya kan kotor. Banyak bakteri sumber penyakit. Makanya, kami (Pemerintah Desa Keboncau-red) utamain pembuatan SAB,” tuturnya kepada Tim Saba Desa Radar Banten saat mendampingi Kepala Desa Keboncau di Kampung Alang Baru. (pem/rb/sub)