SERANG – Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin naik pitam begitu melihat sejumlah pegawai Pemkot Serang ‘kabur’ saat pengajian dalam rangka satu tahun kepemimpinannya bersama Walikota Serang Syafrudin dilaksanakan. Mantan ketua DPRD Kota Serang itu langsung mengambil mikrofon begitu melihat para pegawai berhamburan usai apel pagi di Puspemkot Serang, Senin (9/12) pagi.
Dengan menggunakan bahasa Jawa Serang dicampur bahasa Indonesia, Subadri meminta para pegawai untuk tetap di Puspemkot. Akibatnya, para pegawai yang hendak pergi mengurungkan niatnya.
Orang nomor dua di Kota Serang itu pun langsung meminta petugas untuk menutup gerbang dan menguncinya. “Sini kuncinya bawa ke saya. Tidak setiap hari. Tidak setiap Minggu kok,” tandas Subadri.
Ia hanya berharap para pegawai ikut serta dalam tasyakuran satu tahun kepemimpinannya bersama Syafrudin. “Dalam rangka peringatan satu tahun, tapi pada ribut balik saja,” tandasnya.
Diketahui, usai apel pagi kemarin, Pemkot Serang menggelar tasyakuran dengan mengundang sejumlah tokoh masyarakat dan ulama. Salah satunya yang hadir adalah Wakil Walikota Serang periode 2013-2018 Sulhi. Selain tamu undangan, sejumlah pegawai Pemkot Serang lain sudah duduk untuk mengikuti rangkaian kegiatan tasyakuran. Selain doa, kegiatan itu juga diisi dengan tausiyah dan makan bersama.
Sembari menunjuk ke arah gerbang dan taman, Subadri terus meminta pegawainya mengikuti kegiatan tasyakuran. Tak hanya melarang pegawai meninggalkan Puspemkot, ia juga meminta Satpol PP untuk mengecek keberadaan pegawai di kantin belakang Puspemkot.
Merasa peringatannya melalui pengeras suara tak digubris seluruh pegawai, Subadri pun langsung mendatangi gerbang didampingi Sekretaris Daerah Kota Serang Tb Urip Henus. Subadri meminta semua pegawai yang hendak pergi kembali ke dalam Puspemkot untuk mengikuti kegiatan pengajian. Ia tak segan menegur langsung seluruh pegawai yang sudah di dalam mobil.
Subadri mengaku ia hanya ingin para pegawai disiplin. “Saya hanya mengajak untuk disiplin,” ujarnya. Apalagi, kemarin ada beberapa agenda saat apel pagi.
Selain untuk memperingati satu tahun kepemimpinan kepala daerah dengan jargon “Aje Kendor” ini, ia mengatakan, kegiatan itu memang disandingkan dengan pengajian bulanan di setiap awal bulan. “Rutin memang pengajian. Wajib,” tuturnya.
Kata dia, ada OPD yang memang berada di luar Puspemkot sehingga ingin kembali ke kantornya masing-masing. Namun, untuk kali ini ia berharap ada kebersamaan dengan seluruh pegawai dalam peringatan satu tahun kepemimpinannya.
Subadri sudah meminta Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Serang untuk mendata para pegawai yang tidak mengikuti pengajian dan nongkrong di kantin. “Kita lihat nanti sanksinya seperti apa tergantung kesalahannya. Kalau yang pergi karena untuk pelayanan, tentu tidak masalah,” tuturnya.
Ia berharap dengan mengikuti pengajian dan mendengar tausiyah, maka dapat bermanfaat bagi para pegawai baik di dunia maupun akhirat. “Harapannya, dengan kejadian tadi, para pegawai Pemkot dapat mengindahkan agenda-agenda yang diselenggarakan Pemkot,” ujar Subadri. (Rostinah)