SERANG – Aparat kepolisian harus menjadi pelayan masyarakat. Polisi harus memiliki jiwa melayani sehingga meraih simpati dan kepercayaan dari masyarakat. Hal tersebut diungkapkan Kapolda Banten Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Agung Sabar Santoso saat berdialog dengan redaksi Radar Banten di Graha Pena Radar Banten, Jalan Kolonel Tb Suwandi, Lontar Baru, Kota Serang, Senin (13/1).
“Kita harus memiliki jiwa melayani. Kalau tidak memiliki (jiwa melayani-red) itu, sampai mulut berdarah, masyarakat enggak akan respons. Masyarakat akan menilai polisi arogan, itu yang enggak cocok jadi pelayan,” kata Kapolda didampingi Kabid Humas Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Edy Sumardi Priadinata dan Kasubdit Penmas Komisaris Polisi (Kompol) P Winoto.
Jenderal polisi bintang dua itu mengatakan, dalam melayani masyarakat posisi harus lebih rendah dari masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan terlayani dengan baik. “Sikap pelayan itu memposisikan tidak sejajar (dengan masyarakat-red). Coba kalau kita sejajar seperti dengan asisten rumah tangga nanti banyak ngobrolnya dibanding kerja. Kita harus menempatkan posisi lebih rendah,” kata Agung.
Posisi lebih rendah dari masyarakat hanya untuk pelayanan terhadap masyarakat. Untuk penindakan terhadap pelanggar hukum polisi harus berada di atas sehingga tidak bisa diintervensi. “Kalau ke pelanggar hukum ya harus di atas,” kata pria kelahiran Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini.
Selain mempunyai jiwa pelayan, polisi juga harus memiliki kemampuan kehumasan. Polisi harus mampu membuat berita yang bisa disebarkan ke media massa sehingga menangkal pemberitaan bohong atau hoax. “Saya dengar kita (Humas Polda-red) sudah bagus (membuat narasi berita-red). Kabid Humas juga sudah mendapatkan penghargaan dari Mabes Polri,” katanya.
Jebolan Akpol 1984 itu menambahkan, selama ditugaskan di tempat yang baru menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan media. Dia menganggap wartawan sebagai sahabat Polri. “Saya sudah sampaikan teman-teman (kepada jajaran-red), sahabat kita (wartawan-red) jangan dicuekin, siapkan tempat, siapkan ruangan, kasih komputer dan internet kalau mereka enggak sempat ke kantor bisa ke polres (membuat berita-red),” kata Agung.
Dalam dialog itu, Kapolda juga menyinggung kesiapan aparat untuk mengawal pilkada serentak di Banten. Kapolda juga meminta wartawan untuk dapat memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait money politics. “Wartawan saya harapkan memberi informasi yang menyejukkan agar pesta demokrasi berjalan aman dan lancar,” kata Agung.
Sebagai pejabat baru di Polda Banten, Agung ingin hubungan dengan Radar Banten serta insan media di Banten terjalin baik dan penuh keakraban. “Hubungannya sudah sangat baik, kami akan jaga (hubungan tersebut-red) karena polisi juga banyak dibantu oleh teman-teman media,” kata Kapolda.
Di era kepemimpinannya, Agung akan melanjutkan program Kapolda Banten yang lama Irjen Pol Tomsi Tohir. Termasuk program Kampung Bersih dan Aman yang bekerja sama dengan pemda, Korem 064 Maulana Yusuf (MY) Serang, dan Radar Banten Group. “Saya akan dukung program Kampung Bersih dan Aman karena itu sangat positif. Saya juga akan hadir dalam rakor nanti,” ucap Agung.
Sementara itu Direktur Radar Banten dan Banten TV Mashudi mengatakan, komunikasi antara media dengan Polda sudah sangat baik. Informasi yang berkembang dan muncul selalu dikemas dengan pemberitaan berimbang. “Komunikasi baik (dengan kepolisian-red). Kita selalu mengomunikasikan informasi yang berkembang,” kata Mashudi.
Sampai saat ini, lanjut Mashudi, media cetak masih memegang kepercayaan publik tertinggi. Sebab, sebelum diterbitkan, pemberitaan sudah diverifikasi dan berimbang. “Pengambil kebijakan semua masih baca koran. Begitu turun (terbit-red) sudah lengkap (penyajian informasi-red). Kalau media sosial (medsos) biasanya enggak diverifikasi, makanya kepercayaan terhadap koran paling tinggi,” tutur Mashudi.
Dalam kunjungan kemarin, Kapolda diterima oleh Direktur Radar Banten dan Banten TV Mashudi, Pemred Radar Banten Delfion Syahputra, Dewan Redaksi Radar Banten Ahmad Lutfi dan M Widodo, Redpel Radar Banten Aditya Ramadan, dan karyawan Radar Banten Group. Kapolda baru meninggalkan Graha Pena Radar Banten menjelang magrib. (mg05/alt/ags)