CILEGON – Polres Cilegon bersama Pemkot Cilegon menggelar Operasi Bina Kusuma, Kamis (27/2). Dalam kesempatan itu satu pasangan terjaring razia sedang berdua di dalam kamar kontrakan di Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil.
Pria berinisial RM sedangkan perempuan berinisial FM. Keduanya kepergok sedang berada di dalam kamar dengan pintu terkunci. Melihat gerak-gerik kedua pasangan belum nikah itu, petugas pun langsung membawanya ke kantor kelurahan.
“Tidak ada buku nikah namun tinggal sekamar, makanya dibawa untuk kita data dan bikin pernyataan untuk tidak melakukan lagi,” ujar Kasat Binmas Polres Cilegon AKP Yudi Permana, Kamis (27/2).
Dijelaskan Yudi, pasangan belum menikah yang tinggal di dalam satu kontrakan menjadi salah satu target pada operasi yang akan digelar selama 20 hari tersebut karena salah satu bentuk pelanggaran keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Operasi ini untuk menekan gangguan kamtibmas, penyakit masyarakat, kejahatan jalanan. Ini baru dimulai hari ini, ke depan ada 19 hari lagi, nanti kita keliling,” ujar Yudi.
Menurut Yudi, Operasi Bina Kusuma dibagi dua tim, satu tim menyisir kos-kosan dan kontrakan di Citangkil, sedangkan satu tim lainnya menyisir kejahatan jalanan di Terminal Seruni.
Sementara itu, Lurah Citangkil Feberwanto menjelaskan, pasangan yang diamankan itu masih berusia berkisar 25 tahun. Kontrakan tersebut milik FM, perempuan kelahiran Jambi, 21 Juni 1995 itu berprofesi sebagai buruh harian lepas. Saat diminta keterangan keduanya mengelak telah berbuat mesum. “Alasannya yang laki lagi jenguk karena perempuannya lagi sakit. Tapi pintunya dikunci,” ujarnya.
Ia mengakui jika pengendalian pasangan belum menikah dan pelanggaran-pelanggaran lain di kontrakan atau kos-kosan masih cukup sulit. Hal itu karena pengguna kontrakan kerap berganti. “Ada yang taat aturan ada yang tidak. Yang tidak, jadi masalah,” ujarnya.
Dengan kembali ditemukannya pasangan belum menikah tinggal dalam satu kamar, Feberwanto mengaku akan semakin memperketat pengawasan terhadap warga yang tinggal di kontrakan-kontrakan atau kos-kosan. Ia pun mengaku dalam waktu dekat akan kembali melakukan pendataan. “Di kelurahan juga sudah ada program monitoring, tinggal menunggu waktu yang pas, biasanya menjelang puasa, jelang Lebaran,” tuturnya. (bam/ibm/ags)