SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim menyambangi Polda Banten, Selasa (14/7). Kedatangan pria yang akrab disapa WH itu untuk membahas nasib ojek online (ojol) yang dilarang mengangkut penumpang selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya.
Pantauan Radar Banten, kedatangan WH tersebut didampingi Sekda Banten Al Muktabar dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Banten Tri Nurtopo. Kunjungan WH tersebut disambut oleh Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar dan sejumlah pejabat utama (PJU) Polda Banten.
Usai pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut, WH mengatakan pertemuan dengan Kapolda membahas tentang PSBB yang bakal diperpanjang di daerah Tangerang Raya. “Kaitan PSBB yang akan kita terapkan, selain itu berkaitan kelalulintasan dan perhubungan. Kita membangun pengertian tentang pengaturan persoalan ojol,” kata WH.
Pembahasan nasib ojol tersebut muncul setelah mereka menyampaikan aspirasi untuk diperbolehkan membawa penumpang. Aspirasi tersebut akan dikabulkan pemerintah daerah. “Tadi disepakati (boleh membawa penumpang-red) dengan secara teknis kita akan buat persyaratan untuk tidak melanggar protokol kesehatan. Besok (hari ini-red) kita rumuskan, besok kita sampaikan,” ucap WH.
Kelonggaran yang diberikan ojol tersebut tidak lepas dari kesadaran masyarakat Banten yang dinilai cukup baik dalam penerapan protokol kesehatan. “Masyarakat Banten sudah sadar, yang kemarin zona merah (Tangerang-red) sekarang zona kuning, kita kejar lagi menjadi zona hijau,” kata WH.
Keberhasilan tersebut lanjut WH, tidak lepas sinergitas antara pemerintah daerah dengan TNI dan Polri. “Kita berhimpitan dengan Jakarta, kita zona kuning. Ini kan prestasi sebetulnya, prestasi bagi masyarakat, dan tim kita,” ucap WH.
WH mengatakan TNI Polri telah bekerja keras untuk menekan penyebaran Covid-19. Mereka bekerja optimal di tempat yang menjadi titik check point dan melakukan pembubaran terhadap kerumunan massa. “Ada kegiatan masyarakat yangt tidak sesuai protokol kesehatan, disitu ada polisi untuk menegur, mereka punya aparat sampai ke bawah bersama TNI. Kerja keras mereka sebetulnya (TNI Polri-red), tanpa TNI Polri kita enggak punya kekuatan,” kata WH.
Sementara itu Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar mengatakan selama pandemi Covid-19 para ojol telah dilarang membawa penumpang. Kondisi itu secara otomatis berimbas pada kehidupan ojol. “Sampai kapan mereka ini puasa? Kan perlu dipikirkan. Kita cari solusi bersama-sama, supaya protokol kesehatan bisa diterapkan,” kata Fiandar.
Fiandar menyampaikan agar para ojol menggunakan pelindung wajah atau face shield, sarung tangan dan jaket yang berbahan plastik atau parasut. “Kita cari solusi supaya ojol bisa makan dan covid tidak menyebar,” kata Fiandar.
Terait kebutuhan pelindung wajah tersebut, Fiandar mengajak para korporasi untuk membantu ojol. Pemberian pelindung wajah tersebut akan meringankan beban ojol. “Pengadaan (pelindung wajah-red) itu jadi masalah, kalau ada sponsor ngasih ojol bagus. Harus ada kebersamaan supaya ekonomi ini berputar dan penyakit tidak menyebar,” tutur mantan Gubernur Akpol tersebut. (mg05/nda)