TANGSEL – Republik Riang Gembira secara konsisten memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, terutama di tengah pandemi virus corona (COVID-19). Sejak Desember 2020, RRG bahkan telah memulai rangkaian edukasi terkait kesehatan mental bagi masyarakat Indonesia khususnya Kota Tangerang Selatan yang memang menjadi basis Republik Riang Gembira ini terbentuk, dengan melibatkan sejumlah para pemangku kepentingan. Pada hari ini, RRG mengadakan kegiatan dengan tema “ngangetin” dalam rangkaian program RRG Goes to Café.
Winny Septiana, Perdana Menteri Republik Riang Gembira, mengatakan, ”Sebagai wadah yang concern pada kesehatan mental (mental health) merupakan salah satu fokus utama Kami di seluruh Indonesia, termasuk di Kota Kami Tangerang Selatan Pandemi global COVID-19 menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan bagi masyarakat yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental. ”Di tengah – tengan kondisi seperti ini, Kami sadar masyarakat membutuhkan dukungan ataupun informasi yang dapat membantu mereka agar tetap sehat, baik secara fisik maupun mental. Saya Optimis karena Republik ini dibangun oleh orang-orang hebat Seno Jaya Nurholid (Boni), Muhammad Fatahillah (Fattah), Prof. Haris dan sederet nama lainnya yang turut terlibat dalam terbentuknya Republik Riang Gembira ini. “Nantinya berbagai program akan kami jalani secara konsisten seperti RRG Goes To School, Campus, Kelas Cinta, dan lain sebagainya.” Jelas Winny.
Dalam menjalankan rangkaian kegiatan edukasi yang telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu, Republik Riang Gembira bekerja sama dengan sejumlah mitra dan para pemangku kepentingan terkait, seperti UMKM, Komunitas-komunitas yang ada di wilayah setempat. Informasi dan komunikasi untuk mendiagnosis, mengobati, mencegah, dan mengevaluasi kondisi kesehatan mental kita semua tentu dengan menebarkan energi positif dan kebahagiaan. Kopi kebun di Sawah Baru, Ciputat, Nasi Angi di Sengkol, Kecamatan setu adalah tempat-tempat yang sudah didatangi oleh tim Republik Riang Gembira dan mendapatkan respon yang luar biasa dari pengunjung kafe-kafe tersebut.
Ir. Yusi Imam Mahendra, Presiden Republik Riang Gembira menjelaskan,”Ini merupakan sebuah terobosan unik, berani dan cerdas karena Republik ini hadir dengan misi sederhada berbagi kebahagiaan dan keriang gembiraan, apresiasi pada semua yang telah berusahaa kuat, sabar dan bertahan. Setiap membuka mata di pagi hari upayakan cintai semua orang karena semesta memberi patah untuk membuat kita tetap bertahan dan bertuhan. Beliau juga mengingatkan perjuangan kita masih panjang dan mari kita bangkit ciptakan kisah untuk kita dengan riang gembira karena yang harus diingat siapapun kita, bagaimanapun kita, kita berhak untuk Bahagia, tutup Om Imam.
Fitron Nur Ikhsan, Watimpres Republik Riang Gembira mengemukakan bahwa reputasi itu mencakup konseptualisasi bahwa NGO harus dikenal (being known), NGO dikenal untuk sesuatu (being known for something), dan NGO memiliki sesuatu yang disukai secara umum (generalized favorability). Perusahaan dikenal (being known), yaitu kesadaran umum atau pandangan menonjol terhadap organisasi dalam prespektif kolektif. NGO dikenal untuk sesuatu, yaitu persepsi yang dapat diharapkan atas produk perusahaan dan perilaku yang relevan terhadap minat pasar yang spesifik. RRG ini memiliki sesuatu yang disukai secara umum (generalized favorability), yaitu persepsi atau anggapan tentang organisasi secara keseluruhan sebagai baik, menarik dan sesuai atau pantas. “Saya mendukung penuh segala kegiatan positif yang dirancang oleh Republik Riang Gembira apalagi memiliki gebrakan untuk membangkitan UMKM yang ada karena secara langusng akan memulihkan sector ekonomi yang jelas terdampak oleh kondisi pandemic ini, Ungkap Fitron.(*)