PANDEGLANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pandeglang Pery Hasanudin memastikan ketersediaan pangan menjelang dan setelah Ramadan. Hal itu karena Pemkab Pandeglang telah menyimpan stok pangan untuk persediaan selama satu tahun sebanyak 22 ton.
Menurut Pery, ketersediaan pangan di Pandeglang cukup untuk kebutuhan masyarakat selama satu tahun ke depan dan sudah disimpan di beberapa gudang penyimpanan.
“Insya Allah untuk pangan di kita masih aman dan tidak ada kekurangan. Stok itu bisa dikeluarkan atau digunakan apabila terjadi kesulitan pangan atau harga pangan naik tinggi,” katanya, Senin (5/4).
Pery mengatakan, saat ini beberapa instansi terkait di Pemkab Pandeglang sedang melakukan pemeriksaan dan pendataan harga pangan dan sembako di semua pasar untuk memastikan tidak ada pedagang yang menaikkan harga sepihak. “Masih dilakukan pendataan. Kalau memang terjadi kelangkaan atau kenaikan harga dengan tidak normal, akan langsung kita tindaklanjuti,” katanya.
Pery meminta kepada semua pihak agar memberikan laporan apabila ada kenaikan harga pangan atau sembako berlebihan. “Kalau memang ada, ya laporkan saja supaya kita bisa segera mencari solusi atas persoalan itu. Tetapi pada intinya, kita akan terus berusaha agar tidak terjadi krisis pangan maupun lonjakan harga di pasaran,” katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Pandeglang Mohamad Amri mengatakan, pemerintah daerah telah menyediakan pangan sebanyak 22 ton. Stok pangan itu, kata dia, disediakan untuk satu tahun ke depan. “Stok pangan kita masih 22 ton dan masih aman. Warga juga belum ada yang mengajukan bantuan penggunaan stok pangan tahun ini. Kita harapkan semuanya tetap terkendali dan tidak terjadi krisis pangan,” katanya.
Amri menerangkan, ada beberapa mekanisme yang harus ditempuh sebelum persediaan pangan tersebut digunakan. Antara lain melalui penelitian di lapangan guna memastikan ada daerah di Pandeglang yang mengalami krisis pangan. “Kalau penggunaan stok pangan di kabupaten harus ada penelitian dan tim dulu sebelum dikeluarkan cadangan pangan itu. Kenapa? Untuk memastikan memang benar ada krisis pangan. Tetapi cadangan pangan itu bisa langsung dikeluarkan apabila setelah ada bencana atau pascabencana,” katanya.
Menurut Amri, cadangan pangan sebanyak 22 ton selama satu tahun itu masih kurang, karena idealnya harus ada 500 ton. “Mudah-mudahan ke depan tidak ada hal yang mengkhawatirkan agar Pandeglang bebas dari krisis pangan,” katanya.
Selain Pemkab Pandeglang, lanjut dia, cadangan pangan juga disediakan Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat. (Adib)