Ketua IPSI Banten Ajat Sudrajat tidak menampik jika atlet-atlet silat Banten didominasi dari perguruan-perguruan silat yang telah melakukan pembibitan atlet sejak lama. Untuk turnamen prestasi, katanya, atlet diseleksi dari proses awal di tingkat kecamatan, kota, dan provinsi.
“Yang kedua, seni silat di Banten rata-rata bela diri murni, sehingga di turnamen prestasi terkadang gerakan mereka arahnya melukai. Memang ketika tanding, lawan mereka jatuh, tapi atletnya kena dis (diskualifikasi-red) karena gerakannya. Tapi nanti kita akan mencari cara agar atlet-atlet dari perguruan silat asli Banten juga bisa mewarnai olahraga pencak silat,” tutup Ajat.
Wakil Walikota Serang Subadri Usuludin menangkap permasalahan tersebut. “Saya harap pengurus DPD Terumbu Kota Serang cepat mengonsolidasikan pengurus dan anggotanya. Cepat beradaptasi sehingga bisa bersinergi dengan IPSI dan Pemkot Serang. Kami (Pemkot Serang-red) akan mendukung upaya perguruan-perguruan silat Banten untuk memunculkan atlet berprestasi,” ujarnya.
Soal keseriusan Terumbu mencari bibit atlet silat, Ketua PPSTB Kota Serang Sarudin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan IPSI Provinsi Banten agar pesilat Terumbu bisa ikut turnamen prestasi.
“Ke depan, kami akan berusaha agar atlet pencak silat Terumbu dapat berkiprah di tingkat provinsi maupun nasional,” pungkasnya. (don)