PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID -Mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar Banten mengeluhkan terjadinya antrean panjang kendaraan di SPBU pascapemerintah menaikan harga BBM jenis Pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter.
Antrean kendaraan terjadi di semua SPBU di Kabupaten Pandeglang.
Menurut mahasiswa Universitas Mathla’ul Anwar Jurusan Ekonomi Bisnis, Maharani Kholysoh, dampak paling terasa pascapemerintah memutuskan kenaikan BBM yaitu ngantre saat beli Pertalite di SPBU.
“Paling terasa banget itu sudah harga naik pas beli di pom harus mengantre. Lalu antreannya panjang banget hingga terkadang harus berjam-jam nunggu,” katanya kepada RADARBANTEN.CO.ID, Selasa (27/9).
Maharani mengungkapkan, antrean kendaraan terjadi hampir di semua SPBU. Bahkan kalau lagi jam sibuk itu antrean kendaraan mengular hingga ke luar SPBU.
“Kondisi ini terjadi karena Pertalite langka di pasaran. Adanya hanya di SPBU,” katanya.
Sebelum tejadi kenaikan dan terbitnya aturan baru terkait pelarangan beli BBM jenis Pertalite pakai jerigen antrean kendaraan di SPBU dalam batas normal. Lantaran BBM jenis Pertalite tersedia melimpah di pedagang eceran.