SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Aparat kepolisian dari Polda Banten memantau aktivitas mantan narapidana kasus terorisme (napiter). Pemantauan eks napiter tersebut untuk memastikan tidak ada rencana atau aksi teror saat perayaan natal dan tahun baru (nataru).
“Walaupun istilahnya tidur (eks napi terorisme-red) kalau ada yang membangunkan bisa juga (ada ancaman teror-red), sekarang mantan napiter kan banyak yang sudah keluar itu yang harus diantisipasi, kita sudah punya data. Tetap kita pantau (eks napiter-red),”Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Banten Kombes Pol Dedy Suhartono, Rabu 14 Desember 2022.
Dedy mengungkapkan, aksi teror harus diantisipasi. Kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu (7/12) lalu jangan sampai terulang atau terjadi di Banten. “Yang perlu diantisipasi gangguan keamanan pertama teror, apa yang terjadi di Bandung tetap kita antisipasi karena di Banten ini juga ada yang riak-riaknya teroris,” ungkap Dedy.
Dedy mengatakan, agar umat nasrani dapat menjalani ibadah dengan khusyuk dan aman kepolisian akan melakukan sterilisasi tempat ibadah. Selain itu, akan ada petugas kepolisian yang akan menjaga tempat peribadatan.
“Pengamanan dilakukan disetiap tempat ibadah dan tentunya kita menghimbau kepada gereja atau tempat ibadah untuk menginformasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat sekitar untuk toleransi beragama agar kegiatan berjalan lancar,” ungkap Dedy
Selain ancaman teror, kepolisian sambung Dedy juga mengantisipasi adanya kejahatan jalanan. Sebab, dalam beberapa pekan terakhir kasus berandalan jalanan sempat marak dan meresahkan masyarakat. “Kami juga mengantisipasi ganguan keamanan lainnya seperti berandalan bermotor. Kemarin di Pandeglang juga sudah ditangkap berandalan bermotor pelakunya alumninya yang enggak ada kerjaan, siswa (pelajar-red) itu hanya ikut-ikutan saja,” ucap Dedy.
Dedy menjelaskan, dalam pengamanan nataru, pihaknya akan mengerahkan 1.300 personel. Ribuan personel tersebut berasal dari Polda dan jajaran. Jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan nataru dipastikan akan bertambah karena ada unsur TNI dan instansi terkait lainnya. “Dari kita (polisi-red) ada 1.300 personel, ini anggota Polda dan jajaran. Kemudian, nanti ada personel TNI dan instansi terkait (yang dilibatkan-red),” ujar Dedy.
Dedy mengungkapkan rencana gelar pasukan pengamanan nataru dilaksanakan pada Jumat (23/12). Meski gelar pasukan baru dilakukan pada Jumat (23/12) namun kepolisian akan mulai melakukan pengamanan lebih awal. Alasannya, karena adanya prediksi kenaikan arus kendaraan menjelang tanggal 23 Desember 2022. “Yang jelas gelar pasukan dimulai tanggal 23 sampe 2 Januari 2023. Kalau tanggal 15-16 itu kegiatan rutin yang ditingkatkan (KKYD) untuk gelaran operasi,” tutur Dedy. (*)
Reporter: Fahmi Sa’i