LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak tahun 2023 menargetkan 25 ribu kunjungan ke Museum Multatuli di Rangkasbitung, Lebak.
Hingga Maret ini kunjungan ke museum antikolonialisme pertama di Indonesia ini telah mencapai 20 ribu lebih.
“Alhamdulilah kunjungan ke Museum Multatuli rata-rata setiap hari mencapai 400 sampai 500 orang,” kata Kepala UPT Museum Multatuli Ubaidilah Muchtar, Selasa, 14 Maret 2023.
Dia mengatakan, target kunjungan Museum Multatuli tahun ini sebanyak 28 ribu, meningkat dibanding dengan tahun 2022, seiring dengan dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah.
“Untuk target jumlah kunjungan ke Museum Multatuli sampai akhir Maret ini sudah tercapai. Begitu juga dengan target pendapat asli daerah Rp 15 juta sudah tercapai,” katanya.
Sejak tahun 2022 lalu, masuk ke Museum Multatuli dikenakan tarif sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 36 Tahun 2022.
Menurutnya, Museum Multatuli memiliki keunikan tersendiri dibandingkan museum lain yang ada di Indonesia. Karena itu, para pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tertarik datang ke Lebak.
“Museum Multatuli telah menjadi tujuan utama wisatawan yang datang ke Lebak. Tidak lengkap bagi wisatawan jika datang ke Lebak tanpa mengunjungi museum dan melihat berbagai koleksi benda cagar budaya di dalamnya. Termasuk patung Multatuli, Saidja, dan Adinda,” jelasnya.
Mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum banyak yang datang. Mereka tidak sekadar melihat koleksi museum. Tapi juga mendalami mengenai pokok-pokok pikiran Multatuli yang menginspirasi para pejuang kemerdekaan di negeri ini.
Dijelaskannya, ada ratusan koleksi benda cagar budaya dan bersejarah yang tersimpan di Museum Multatuli. Di antaranya, prasasti peresmian museum, mozaik kaca wajah Multatuli, miniatur kapal Batavia, tong besar, peti harta karun besar, dan peti harta karun kecil.
Selanjutnya, topi kontrolir, udeng Baduy warna putih, udeng Baduy warna biru, teko tembikar, alat penggilingan kopi manual, pelana kuda, koin gulden setengah sen, litografi Multatuli, dan ubin rumah Multatuli.
Terpisah Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak Imam Rusmahayadin mengatakan, Museum Multatuli menjadi salah satu tujuan utama wisata di Lebak.
“Saya optimistis target kunjungan wisatawan terlampaui tahun ini. Apalagi, masyarakat, mahasiswa, dan pelajar, sudah mengenal keberadaan Museum Multatuli di kota Rangkasbitung. Ditambah lagi, dengan dioperasikannya Jalan Tol Serang–Rangkasbitung,” katanya.(*)
Reporter: Nurabidin
Editor : Aas Arbi