SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Pemerintah Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang mengajak masyarakat di wilayahnya untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Saat ini masih banyak masyarakat yang kesadarannya masih rendah dengan membuang sampah di jalan raya atau pun di sungai.
Camat Waringinkurung Warnerry Poetri mengatakan, pihaknya telah menyediakan armada pengangkut sampah yang dapat digunakan untuk mengangkut sampah di Kecamatan Waringinkurung.
“Armada sudah ada dua dump truck, satu becak motor (cator) dan tiga bak sampah. Kami pemerintah menyediakan tempat-tempat dengan berkoordinasi dengan para kepala desa dengan melalui bak-bak sampah,” katanya, Jumat 14 Juli 2023.
Pihaknya mencoba menyosialisasikan kepada masyarakat di desa-desa untuk dapat membuang sampah pada tempatnya.
“Saat ini kita baru didelegasikan pengelolaan sampahnya pada kecamatan, saat ini Kecamatan Waringinkurung masih menyosialisasikan terkait dengan pengelolaan sampah kepada masyarakat desa agar mau membuang sampahnya itu di tempat-tempat yang disediakan,” jelasnya.
Ia mengatakan, kesadaran masyarakat masih kurang untuk membuang sampah pada tempatnya. Untuk itu pihaknya masih berupaya keras untuk mengedukasi masyarakat untuk menjaga lingkungannya.
“Jadi masyarakat tidak boleh lagi membuang sampah sembarangan, baik di jalan ataupun di sungai,” jelasnya.
Saat ini dari 11 desa yang ada di Kecamatan Kramatwatu, baru ada tiga desa yang tingkat kesadaran membuang sampahnya tinggi yakni Desa Sambilawang, Waringinkurung dan Sukadalem.
“Kita akan terus mengedukasi kepada masyarakat dan kepala desa untuk mau terus berkesinambungan mulai dari kecamatan, ke desa dan bekerjasama dengan masyarakat. Itu yang sedang kita bangun supaya masyarakat mau mengikuti program ini,” jelasnya.
Ia mengaku, jika kendaraan pengangkut sampah yang ada di wilayahnya masih kurang. Untuk itu ia berharap agar pemerintah daerah dapat menambah kendaraan khususnya becak motor.
“Tentu masih kurang, karena daerah Waringinkurung ini letaknya geografisnya di daerah perbukitan dan jalannya tidak terlalu besar, tentunya yang dibutuhkan cator yang bisa masuk ke daerah yang tidak bisa dimasuki dum truck. Minimal ada 3 cator per desa nanti untuk ngangkut ke gang-gang menggunakan cator dan dum truk tinggal nunggu di jalan raya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Aas Arbi











