SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pencatutan nama orang terkenal seperti para Kepala Daerah, anggota DPRD, atau pejabat publik lain tengah marak.
Teranyar adalah pencatutan nama Ketua Komisi II DPRD Banten, Iip Makmur, oleh oknum tidak dikenal.
Nama Iip Makmur dicatut oleh orang yang tidak dikenal di media sosial. Penipu menawarkan bantuan program pembangunan musala, majelis taklim, hingga pondok pesantren.
Iip Makmur mengaku tidak mengetahui siapa orang yang mencatut namanya dan keluarganya ini.
Ia mengetahui bahwa namanya dicatut dari laporan koleganya yang memberitahu bahwa namanya dicatut di media sosial Facebook.
“Iya itu oknum, di Facebook, oknum itu nawarkan bantuan pondok,” kata Iip, Selasa, 18 Juli 2023.
Iip sempat mendapatkan kiriman screenshots percakapan antara oknum itu dengan salah satu koleganya.
Pada screenshots itu terlihat bahwa oknum yang mengatasnamakan Iip Makmur itu menghubungi koleganya untuk meminta informasi jika terdapat pondok atau majelis taklim dan masjid yang tengah membutuhkan bantuan biaya dalam proses pembangunannya.
Oknum itu menyebut, keluarga besar Iip Makmur saat ini mempunyai program sedekah yang merupakan amanah untuk membantu pondok pesantrenyang tengah membutuhkan biaya.
Padahal, kata Iip, dirinya maupun keluarga besarnya tidak mempunyai program itu.
“Jika pun akan bersedekah, kita akan turun langsung, tidak menawarkannya seperti itu,” katanya.
Politisi PKS ini menduga bahwa oknum itu memanfaatkan namanya untuk melakukan penipuan.
Adapun modusnya yaitu dengan memberi bantuan, namun meminta setoran awal terlebih dahulu.
“Kurang paham. Mungkin akan ngasih bantuan modusnya tapi harus setor dulu,” duganya.
Iip pun mengimbau seluruh warga Banten dan para netizen di media sosial untuk tidak termakan tipuan dari oknum yang mencatut namanya.
Karena, selain di media sosial Facebook, oknum itu juga mencatut namanya di akun WhatsApp.
“Jika ada yang menghubungi dengan nomor 082181989416 jangan ditanggapi, itu nomer palsu yang mengatasnamakan saya. Langsung laporkan saja,” pungkas politisi PKS ini. (*)
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Agus Priwandono