SERANG,RADARBANTEN.CO.ID – Minat baca baca masyarakat rendah memenagruhi tingkat kunjungan ke perpustakaan.
Padahal, setiap kabupaten/kota memiliki perpustakaan daerahnya masing-masing. Di tambah lagi, adanya perpustakaan daerah milik Provinsi Banten dapat memudahkan masyarakat, khususnya pelajar untuk mencari referensi buku.
Hal tersebut dikatakan oleh Pustakawan Banten, Aip Rohadi,pada Kamis, 14 September 2023. Aip mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkannya, kunjungan Perpustakaan Daerah Provinsi Banten hanya mencapai 200 orang per hari.
“Padahal dulu perpusda itu sampai 500 orang per hari. Lalu, Perpustakaan Kota Serang per hari hanya 80-100 orang yang berkunjung,” ujarnya.
Aip menjelaskan, minimnya kunjungan ke Perpustakaan karena saat ini masyarakat lebih senang bermain handphone di waktu luang dibandingkan berkunjung ke perpustakaan.
“Kalau menurut aku ini ya subjektif, terkait minat baca buku belum terlalu bagus ya. Berkaca dari diriku sendiri waktu luang lebih enak main handphone ketimbang baca buku,” katanya.
Ia mengatakan, padahal membaca buku lebih dari sekadar hiburan, melainkan juga menambah ilmu dan wawasan untuk setiap individu.
“Faktornya karena membaca buku bagiku lebih dari sekadar menjadi hiburan, tetapi sudah untuk memang menambah ilmu sehingga membutuhkan waktu khusus dan serius untuk membaca buku. Nah, waktu khusus dan serius dan harus mikir itu lah yang jarang-jarang dimiliki,” ucapnya.
“Beda lagi ketika dosen dan mahasiswa, mereka baca buku karena keperluan dan kebutuhannya untuk mengajar dan belajar perkuliahan,” tambahnya.
Aip menuturkan, kini masyarakat diingatkan kembali dengan peringatan Hari Kunjungan Perpustakaan setiap tanggal 14 September.
Terlebih, lanjut Aip, selain perpustakaan milik Provinsi Banten, delapan kota/kabupaten di Banten juga memiliki perpustakaan masing-masing. Di tambah lagi, setiap sekolah hingga kelurahan juga sudah menyediakan taman baca atau pojok baca seperti di Kota Serang.
“Sekolah SMA, SMP hingga SD, baik swasta dan negeri, perpustakaan desa/kelurahan dan taman bacaan atau pojok baca yang tersebar di Kota Serang. Hari ini kita diingatkan kembali oleh Hari Kunjung Perpustakaan, segala pengetahuan yang tersaji di perpustakaan harus kita nikmati sebagai referensi dalam mendampingi setiap profesi,” tuturnya.
Ia mengatakan, setiap hasil dari literasi harus disambut oleh stakeholder lainnya, seperti literasi harus menjadi karya nyata akan membantu perkembangan UMKM dan ekonomi kreatif. Literasi juga dinilai dapat melahirkan pribadi yang santun dan ramah lingkungan.
“Mungkin Perpusnas sedang mengumpulkan data pengukuran kegiatan kegemaran membaca dari setiap daerah Kota/Kabupaten dan Provinsi dari seluruh indonesia. Namun gerakan pegiat literasi yang terjadi di kampung-kampung dan di desa-desa ebih banyak bisa dinikmati dan dampak pengaruhnya sangat besar dibanding kegiatan yang dilakukan pemerintah atau dinas terkait,” ujarnya.
Reporter: Nahrul Muhilmi
Editor : Aas Arbi