PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang mengungkap penyebab kenaikan harga beras di pasaran dan perubahan harga di tingkat produsen.
Kepala DPKP Kabupaten Pandeglang, Nasir, mengatakan bahwa kenaikan harga beras terkait dengan fenomena El Nino, juga karena harga gabah mengalami kenaikan.
“Kenaikan harga beras terjadi karena musim kemarau dan kenaikan harga gabah. Banyak petani yang tidak bertani selama musim kemarau karena sudah menjadi kebiasaan bahwa musim kemarau kurang cocok untuk bercocok tanam,” katanya saat dihubungi RADARBANTEN.CO.ID, Selasa, 10 Oktober 2023.
Menurutnya, harga gabah kering telah mengalami peningkatan sejak awal musim kemarau panjang, yang juga dipicu oleh fenomena El Nino.
“Iya, peningkatan ini sudah terjadi sejak awal musim kemarau. Kami berharap bahwa dengan turunnya hujan dalam beberapa hari terakhir, stok beras akan mulai bertambah. Hari ini, kami melakukan survei bersama Bulog, Kapolres, dan Dandim untuk memeriksa ketersediaan beras,” tuturnya.
Nasir menyampaikan bahwa stok beras di wilayah Pandeglang saat ini cukup memadai. Namun, di pasaran, harga beras premium mengalami kenaikan.
“Kami memiliki cukup banyak stok beras di berbagai gudang, seperti di Montor dan Sukamanah. Ini menunjukkan bahwa ketersediaan beras tidak menjadi masalah,” jelasnya.
Nasir mengingatkan agar stok beras dari gudang dan tempat penggilingan segera dipasarkan untuk menjaga stabilitas harga.
“Kabupaten Pandeglang dengan karakteristik wilayah berair dan berkebun kering, seharusnya tidak mengalami kesulitan dalam hal pasokan beras,” imbuhnya.
Dalam konteks ini, ia berharap, stok yang ada di gudang dan tempat penggilingan segera dijual. Sudah saatnya untuk menjaga stabilitas harga.
“Kami tidak terlalu khawatir, terutama karena kenaikan harga tidak signifikan, terutama untuk beras premium,” tambahnya.
Nasir juga mencatat bahwa bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi telah diberikan untuk membantu menjaga stabilitas harga di lapangan.
“Kami mengharapkan kepada petani yang memungkinkan untuk segera kembali menanam. Terutama di daerah Utara, produksi beras dapat berkontribusi dalam situasi seperti ini dan membantu mencukupi pasokan selama musim kemarau,” pungkasnya. (*)
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Agus Priwandono