SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Serang memetakan kerawanan-kerawanan yang harus diwaspadai pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ketua Bawaslu Kabupaten Serang Furqon mengatakan, pihaknya menyoroti permasalahan netralitas para aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Serang.
“Yang perlu diwaspadai terutama ada pada netralitas ASN, jangan sampai ASN yang punya kepentingan atas keluarganya yang nyalon itu pakai fasilitas Pemda, bupati akan memberikan sanksi keras kepada ASN yang menggunakan fasilitas pemerintah dalam menyukseskan keluarganya yang ikut pemilu,” katanya, Rabu, 11 Agustus 2023.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil monitoring yang telah dilakukan beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan potensi kerawanan terkait netralitas ASN hampir di semua kecamatan. “Hasil monitoring Bawaslu, memang hampir semua kecamatan terindikasi ada keluarganya atau anaknya atau istrinya yang bagian dari keluarga ASN tersebut. Untuk jumlah pastinya masih kita data,” jelasnya.
“Satu minggu lalu kami sudah mencermati semua calon memang ada beberapa calon yang entah suaminya atau anaknya itu posisinya dari ASN tersebut,” imbuhnya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) untuk untuk turut serta mengawasi dan memberikan sanksi tegas kepada ASN yang kedapatan tidak netral.
“Kita akan melakukan pengawasan khusus kepada ASN yang keluarganya ikut andil dengan cara berkoordinasi dengan BKPSDM, Sekda dan Kesbangpol jangan sampai netralitas ASN yang di mana Banten berada di urutan ketiga ini benar-benar terjadi di Kabupaten Serang,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Serang Abidin Nasyar mengatakan pihaknya juga telah memetakan kerawanan pemilihan di Kabupaten Serang. Pihaknya menyoroti masalah kondisi cuaca yang mungkin memasuki musim penghujan hujan pada pelaksanaan pemilu.
“Melihat situasi cuaca perlu kita pertimbangan, kita membahas salah satunya bagaimana solusi ketika memang ombak tinggi dari Polres Serang telah memberikan solusi dengan kapal Polairud dan lainnya,” jelasnya
Menurutnya ada beberapa titik yang harus diwaspadai sehingga pihaknya harus membuat TPS Khusus agar pelaksanaan pemilu dapat berjalan sebagaimana mestinya. “TPS khusus di Nikomas karena satu lingkungan pabrik dan ada kepentingan politik di sana juga luar biasa dan harus diantisipasi maka harus disiapkan. Lalu Pulau Tunda kaitannya dengan cuaca,” tegasnya.
Selain itu pulau panjang juga memiliki tingkat kerawanan yang harus diwaspadai. “Di pulau panjang ada 8 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 2.354 lalu pulau tunda 4 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 1.032. Sementara untuk pulau sangiang tidak ada TPS,” imbuhnya.
Ia mengatakan, pada pemilu kali ini, 4425 TPS di Kabupaten Serang dengan jumlah hak pilih mencapai 1,2 juta lebih pemilih.(*)
Editor : Merwanda