TANGSEL, RADARBANTEN.CO.ID-Partai Hanura Kota Tangsel tengah berupaya mengembalikan kejayaan mereka saat Pemilu tahun 2014 lalu. Saat itu Hanura mampu meraih 6 kursi DPRD Tangsel.
Ketua DPC Hanura Tangsel Ari Wibowo mengatakan, pada Pemilu 2019 suara Hanura jeblok. Hanya mampu meraih 1 kursi di DPRD Tangsel. Jebloknya suara Hanura menurutnya imbas dari adanya konflik dualisme ketua umum Partai Hanura.
“Kita akan comeback di Pemilu 2023, minimal seperti Pemilu 2014, diupayakan target raih 6 kursi,” ujar Ari Wibowo kepada RADARBANTEN.CO.ID, Senin, 16 Oktober 2023.
Ari Wibowo mengatakan, pihaknya menargetkan dapat kembali meraih 6 kursi DPRD Tangsel pada Pemilu 2024. Target itu sendiri dirasa tidak muluk-muluk, karena hanya menyesuaikan dengan jumlah daerah pemilihan (dapil) yang ada di Tangsel sebanyak 6 dapil. “Jadi tiap dapil minimal kami dapat 1 kursi,” ujar Ari Wibowo.
Menurut Ari Wibowo, untuk meraih target tersebut, ia dan caleg partai Hanura saat ini terus terjun ke rumah-rumah warga untuk menggalang dukungan dan terus mencari simpati masyarakat di dapil masing-masing.
“Kita terus turun ke lapangan, ya saat ini, mengenalkan Hanura seperti dulu, harus sering-sering turun ke dapil caleg-caleg kita,” jelasnya.
Menurut Ari Wibowo, caleg Hanura harus mampu menyampaikan visi misi Partai Hanura dan program-program kerja caleg.
Terkait dengan biaya caleg untuk bertarung di Pemilu 2024, Ari Wibowo tidak menampik bahwa biaya politik untuk nyaleg tahun ini cukup besar. Salah satu faktor besarnya biaya adalah mengamankan suara saat pencoblosan dengan membayar saksi-saksi.
“TPS 3.812, itu saja kalau dikali Rp200 ribu sampai Rp300 ribu, sudah Rp 2 miliar. Itu baru biaya saksi, belum lagi dana sosialisasi, tapi kalau kami ya sudah berjalan saja,” tandasnya.
Reporter: Syaiful Adha
Editor: Aas Arbi