PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Seorang pemuda bernama Sarnata, warga Desa Pasanggrahan, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang telah sukses menjalani bisnis gula aren hingga produknya terjual di pasar mancanegara.
Sarnata, pemilik produksi gula mengatakan, bahwa dengan brand Arenta (Aren Nusantara), memproduksi gula semut dari tanaman aren dengan berbagai varian rasa. Semua bahan baku yang digunakan berasal dari petani lokal.
Ia mengungkapkan, produk Arenta telah mencapai pasar dalam negeri hingga ke daerah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, bahkan mencapai mancanegara seperti Singapura dan Malaysia. Untuk ekspor, produknya dikirim melalui distributor di daerah Batam.
“Ya kalau pasar sendiri kita udah sampai ke beberapa daerah, ada yang sampai Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali. Bahkan sampai mancanegara, Singapura dan Malaysia,” ungkap Sarnata kepada RADARBANTEN.CO.ID, Minggu 5 November 2023.
Sarnata melanjutkan, dalam bisnis yang ia tekuni ini terus berkembang baik dari sisi penjualan maupun fasilitas di rumah produksinya.
Baginya, menjaga mutu produk dengan baik, terutama dari sisi bahan baku, adalah kunci untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan meningkatkan penjualan.
Dalam bisnisnya, Sarnata berhasil meraih omzet ratusan juta rupiah setiap bulannya dengan menjual produk berkualitas tinggi. Dia mengatakan,
“Omzet bulanannya rata-rata mencapai 120 juta rupiah, bahkan pada bulan September lalu, mencapai Rp 127 juta,” ujarnya.
Arenta memiliki beragam jenis varian, termasuk gula semut original, gula jahe, gula temulawak, gula aren cair, dan lainnya. Selain fokus pada bisnis, Sarnata juga berperan dalam memberdayakan petani lokal dengan membeli bahan baku dari mereka.
Sarnata menceritakan bahwa awal bisnisnya dimulai pada tahun 2016 ketika dia masih kuliah di jurusan Agribisnis Untirta semester 6, dengan modal pinjaman senilai Rp 4 juta dari seorang senior. Namun, dengan tekad dan kapasitas yang dimilikinya, dia berhasil membangun bisnis dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan.
Bisnis ini berawal dari kesadaran akan potensi petani aren di Kecamatan Munjul yang kurang terakomodir secara maksimal. Selama ini, petani setempat hanya menjual produk dengan harga rendah karena keterbatasan informasi dan akses pasar.
“Berangkat dari kondisi petani aren di Kecamatan Munjul yang memang produknya kurang maksimal penjualannya, terus jurusan juga kan agribisnis, linear sama usahanya,” tuturnya.
Sarnata mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berkolaborasi dalam membangun bisnisnya, termasuk lembaga pemerintah dan non-pemerintah.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua mitra yang telah membantu, baik dari lembaga pemerintah maupun non-pemerintah. Tanpa mereka, bisnis saya mungkin tidak akan sebesar ini,” pungkasnya.
Reporter: Moch Madani Prasetia
Editor: Abdul Rozak