SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten menyebut beberapa indikator yang memicu kenaikan harga beras di Banten dalam beberapa waktu terakhir. Salah satunya, karena tahun politik.
Ahli Muda Analis Perdagangan pada Disperindag Banten, Dede Kurnia, mengungkapkan bahwa menjelang Pemilu 2024 banyak peserta Pemilu yang memesan beras dari distributor dalam jumlah yang besar untuk kepentingan pribadinya.
“Menjelang Pemilu ini seperti pengalaman kami di lapangan, banyak teman-teman atau para peserta Pemilu yang melakukan pemesanan beras ke distributor dalam jumlah yang tidak sedikit,” kata Dede, Senin, 12 Februari 2024.
Dede mengatakan, beras itu dipesan oleh peserta Pemilu seperti Caleg untuk membuat paket sembako yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat.
“Mereka menyosialisasikan pribadi dirinya sebagai peserta Pemilu itu dengan mendekati masyarakat, caranya yaitu mengadakan atau memberikan beberapa paket sembako,” ujarnya.
Hal tersebut menyebabkan tingginya permintaan terhadap beberapa bahan pokok di tingkat distributor.
Ia pun tidak menampik bahwa kini harga beras sudah mahal di angka Rp 17.000 per liter untuk kualitas premium.
Selain karena tahun politik, harga beras juga mahal karena tingginya harga gabah di tingkat petani. Harga gabah naik dari Rp 5 ribuan menjadi Rp 8 ribu per kilogram.
Namun, dikatakannya, harga beras diprediksi akan kembali normal pada Maret dan April 2024. Sebab, pada bulan itu akan ada panen raya.
“Mudah-mudahan setelah ini dua atau tiga bulan ke depan akan ada panen raya, sehingga setelah puasa dan Lebaran Idul Fitri tahun ini mudah-mudahan harga beras bisa kembali normal,” pungkasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono