SERANG, RADARBANTEN.CO.ID- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang telah melakukan pemetaan terhadap jenis-jenis kerawanan yang dapat terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Serang.
Ketua KPU Kabupaten Serang Muhamad Nasehudin mengaku telah melakukan pemetaan terhadap potensi-potensi kerawanan yang dapt terjadi di TPS.
Dari hasil pemetaan yang dilakukan, pihaknya mendapati adanya tiga jenis kerawanan yang dapat terjadi saat pelaksanaan pemiu yaitu TPS yang sulit dijangkau, blank spot hingga TPS yang rawan banjir.
“Untuk lokasi tersulit yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat atau roda dua. Itu kita kategorikan yang tersulit di akses itu seperti di kepulauan, pulau panjang, pulau tunda dan pulau-pulau lainnya,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa 13 Februari 2024.
Selain wilayah-eilayah yang sulit diakses, lihaknya juga mendapati adanya TPS-TPS yang mengalami kesulitan untuk sinyal internet atau disebut dengan wilayah blank spot.
Berdasarkan hasil pemetaan yang sudah dilakukan, pihaknya mendapati ada sebanyak 63 TPS yang mengalami blank spot yang tersebar di 10 Kecamatan di Kabupaten Serang.
“Diantaranya seperti di Mancak, Padarincang, Gunungsari dan kecamatan lainnya. Itu sudah kita komunikasikan dengan pihak Diskominfosatik, sudah dipasang alat penguat sinyal,” terangnya.
Piahknya juga mengaku mendapati adanya potensi kerawanan yang disebabkan oleh bencana alam bajnir. Ia mengatakan, di Kabupaten Serang sendiri, ada sebanyak 69 TPS yang memiliki kerawana banjir apabila diterjang hujan deras.
“Lalu TPS yang rawan banjir seperti padarincang, dan wilayah lain yang ada potensi banjir. Saya kira itu sudah kita identifikasi jumlahnya ada 69 TPS, detailnya saya kirim,” tegasnya.
Lebih lanjut, pihaknya meminta agar seluruh petugas di lapangan, baik PPK ataupun PPS dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ia juga meminta keduanya untuk melakukan monitoring ke TPS-TPS agar pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berjalan sesuai harapan.
“Terkaitan dengan petugas lapangan khusunya KPPS ini merupakan ujung tombaknya, mereka sudah kita latih dan di bimtek. Kami juga meminta agar ppk melakukan juga monitoring bersama PPS agar memastikan petugasnya sudah siap dan memahami berkaitan dengan teknis pemungutan dan penghitungan suara,” tegasnya.
Ia pun mengaku akan melakuka monitoring ke TPS-TPS bersama dengan pemerintah daerah guna memastikan agar pelaksanaan pemilu berjalan lancar.
“Besok rencana kita akan monitoring beberapa sempel, yang akan kita kunjungi bersama pemerintah daerah diantaranya ialaha di cikande, yakni desa cikande TPS 44, kemudian lokasi khusus di nikomas, kemudian kita juga akan meninjau lokasi di kecamatan kramat desa pejaten TPS 20 begitu,” pungkasnya. (*)
Reporter: Ahmad Rizal Ramdhani
Editor: Abdul Rozak