PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang angkat bicara melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), soal viralnya sampah yang kembali menumpuk di sepanjang Pantai Teluk Labuan.
Menurut Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pandeglang Winarno menyampaikan, sampah tersebut berasal dari dua sumber utama, yaitu sampah yang ditinggalkan oleh wisatawan dan sampah rumah tangga.
“Ya jadi mungkin itu karena banyaknya tamu wisatawan yang datang, kan itu harus diimbangi dengan penambahan petugas kebersihan pantai. Bisa jadi kebetulan pas musim hujan sehingga terbawa gelombang tinggi sampah terbawa ke daratan di Desa Teluk,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa, 23 April 2024.
Dikatakannya, menumpuknya sampah tersebut sebagian besar dari masyarakat Desa Teluk sendiri sekitar 5-10 persen, Selian itu juga sampah kiriman dari desa sekitar Teluk yang terbawa aliran sungai Cipunten Agung dan Sungai Caringin.
“Dari tumpukan sampah lama yang sudah di ratakan dan di paving blok, tetapi trucuk bambu penahan ombak tidak kuat alhasil rusak, sehingga sisa sampah terbawa ke laut,” katanya.
Winarno menyatakan para wisatawan yang datang ke Kabupaten Pandeglang masih belum sepenuhnya sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama terkait hal sampah.
Menurut Winarno, masalah ini semakin diperparah karena pengelola wisata, termasuk hotel, restoran, dan pantai, kurang menyediakan tempat sampah dan tidak ada penambahan petugas kebersihan.
Ia menjelaskan, sampah yang menumpuk itu kini telah dilakukan pembersihan, bersama seluruh lapisan masyarakat, pemerintah, TNI dan POLRI.
“Kami melakukan pembersihan mulai sejak pagi hari sampai dengan selesai, sampah yang numpuk diangkut ke bak sampah lalu dibawa ke TPA, itu tugas pokok kami,” jelasnya.
Winarno mengajak semua pihak, termasuk pengelola wisata dan wisatawan, untuk bersatu dalam menjaga kelestarian lingkungan. Baginya, menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ke depan, nantinya akan membuat bank sampah yang nantinya bisa dipilah, menerjunkan pasukan orange khusus di Desa Teluk sehingga dalam penanganan bisa langsung diatasi.
“Selanjutnya melakukan gerakan selasih yang dirutinkan sehingga tidak ada penumpukan sampah yang banyak, nanti dibuatkan perdes tentang larangan buang sampah di laut,” kata Winarno.
Lanjut dia, rencananya ke depan akan dibentuk bank sampah di Desa Teluk untuk memudahkan pemilahan sampah, serta diluncurkannya pasukan orange khusus untuk menangani masalah sampah secara langsung.
“Selain itu, akan dilakukan gerakan selasih secara rutin guna mengurangi penumpukan sampah, dan rencananya akan disusun peraturan desa yang melarang pembuangan sampah ke laut,” ungkap Winarno.
Sebelumnya diberitakan, Pantai Teluk di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang pernah viral karena sampah yang menumpuk kemudian dibersihkan oleh sekelompok anak muda dari Pandawara Group dan masyarakat pada 2023.
Bahkan pantai yang berada di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, ini sempat dijuluki sebagai pantai terkotor di Indonesia oleh Pandawara Group.
Editor : Merwanda