PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Harga gula pasir di Pasar Badak Pandeglang mengalami kenaikan harga sejak beberapa bulan belakangan, di tingkat eceran harganya saat ini mencapai Rp 19.000 per kilogram.
Salah satu pedagang gula pasir di Pasar Pandeglang, Agus menuturkan jika harga gula naik secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir.
“Naik nya sudah ada tiga bulan dari sebelum lebaran sudah ada kenaikan, kalau normalnya Rp 14.000, sekarang sampai Rp 19.000,” ungkapnya, Jumat, 26 April 2024.
Dikatakannya, dengan harganya yang sekarang ini meroket, terkadang pembeli pun banyak yang mengeluhkan dan bertanya-tanya.
“Banyak yang nanyain komentar kenapa bisa naik katanya begitu,” katanya.
Lanjutnya, dengan kenaikan gula pasir ini agak mengalami sepi pembeli, menurutnya biasanya 50 kilogram dalam waktu tiga hari sudah habis terjual.
Seperti diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan sementara Harga Acuan Pemerintah (HAP) gula konsums, berlaku sejak 5 April 2024 sampai 31 Mei 2024. Hal ini menyusul permintaan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Agus menyampaikan gula yang dijualnya merupakan gula kristal putih dari tebu yang merupakan produksi dalam negeri. Hanya saja untuk pasokan yang masuk masih tidak menentu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penyebab harga gula pasir makin mahal di pasaran, karena dipicu oleh stok stok gula yang menipis. Importasi gula yang lambat diperparah oleh produksi dalam negeri yang cenderung stagnan.
Menurut Agus faktor harga gula pasir ini naik, disebabkan oleh cuaca yang tak menentu dan kelangkaan bibit.
Agus berharap, harga gula yang saat ini melonjak tinggi, bisa dapat kembali normal seperti biasanya, sehingga daya beli masyarakat untuk membeli gula semakin tinggi.
“Ya harapannya supaya bisa normal kembali harganya terjangkau untuk pembeliannya,” lanjutnya.
Pembeli bernama Mimin mengungkapkan keberatannya terhadap kenaikan harga gula yang signifikan, mengingat pentingnya gula sebagai bahan dasar dalam campuran bumbu masakan.
“Tanpa gula, rasanya kurang pas. Itu sebabnya saya merasa agak terbebani dengan kenaikan harga sekarang. Semoga harga bisa turun lagi,” tandasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono