PANDEGLANG, RADARBANTEN.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mencatat, ada2.156 warga Pandeglang mengalami obesitas sejak Januari hingga Juni 2024.
Obesitas menjadi salah satu faktor risiko utama penyakit mematikan bagi manusia.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) pada Dinkes Pandeglang, Dian Handayani, mengatakan bahwa hasil diagnosa dokter menunjukkan mayoritas penderita obesitas di Pandeglang yakni anak-anak dan wanita dewasa.
“Kalau obesitas ya tentu saja input atau jumlah makanan yang masuk lebih banyak daripada yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas, jumlahnya tercatat 2.156 orang itu berdasarkan dari aplikasi ASIK (Aplikasi Sehat Indonesiaku),” ungkapnya, Selasa, 11 Juni 2024.
Dian mengatakan, setiap Puskesmas menyediakan layanan klinik gizi untuk penanganan obesitas. Biasanya, pasien yang ingin menurunkan berat badan telah terdiagnosa penyakit tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung yang faktor risikonya termasuk obesitas.
“Kita anjurkan penderita penyakit tersebut untuk mengurangi berat badan. Mereka akan mendapatkan konseling di klinik gizi agar gizinya tetap terjaga dan berat badannya bisa dikontrol,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan program obesitas mandiri, lingkar perut yang ideal adalah sekitar 90 cm untuk laki-laki dan 80 cm untuk perempuan.
“Berat badan tergantung pada individu. Jika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 24, itu bisa dikatakan berat badan berlebih yang mengarah ke obesitas, jadi tergantung tinggi badan masing-masing,” ujarnya.
Ia menambahkan, penderita obesitas harus pintar menjalani hidup sehat agar tidak mengalami kelebihan berat badan. Hal ini bisa dicapai dengan menerapkan pola hidup CERDIK, yaitu cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres (CERDIK).
“Kuncinya CERDIK, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, kurangi stres, dan batasi asupan makanan berlebihan,” pungkasnya. (*)
Editor: Agus Priwandono