LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Prestasi membanggakan ditorehkan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kabupten Lebak yang berhasil meraih medali pada ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Kabupaten Lebak yang diselenggarakan di MAN 1 Lebak dari tanggal 1 sampai 3 Juli 2024.
Tiga medali tersebut, diantaranya dua medali merak diraih oleh Nabila Sofiya, Bidang Biologi dan Siti Avivatus Sadia Bidang Geografi serta satu medali emas Kelompok Beregu yang dinahkodai oleh Siti Nihayatul bersama Fathi Ramdhani dan Elistya Sulastri.
M. Dudi Rafiudin Kepala MAN 1 Lebak, menyampaikan pesan kepada siswa peserta Lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dijadikan pengalaman bertanding sebagai hal yang paling berharga, termasuk menjalani kompetisi selanjutnya di tingkat provinsi dan nasional.
“Melangkahkan delegas MAN 1 Lebak Ke Maluku Utara sebagai tempat perhelatan Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2024 Karakter ungggul adalah modal utama yang menjadikan siswa sukses di masa depan,” kata Dudi kepada RADARBANTEN.CO.ID, Sabtu 6 Juli 2024.
Ia menuturkan, dalam menjalani kompetisi yang panjang ini para siswa masih harus berjuang ditingkat provinsi dan pihaknya optimis ke masuk ke tingkat nasional. Menurutnya dengan perjalanan tersebut akan membentuk karakter para siswa.
“Untuk membentuk karakter unggul itulah Kementerian Agama mengadakan kompetisi sains yang terintegrasi dengan ilmu keagamaan,” ujarnya.
Sementara itu, Tb Asad selaku Ketua Komite Tingkat Satuan Pendidikan MAN 1 Lebak, mengingatkan perjuangan para siswa masih akan terus berlanjut di tingkat Provinsi Banten.
“Proses kompetisi yang panjang dan berat bukanlah suatu halangan, tetapi motivasi bagi siswa. Karena akan membentuk jati diri siswa yang sesungguhnya. Yang terpenting, bukan lempengan medali-medali yang diperoleh,” tuturnya.
Ia menambahkan, semua yang didapatkan saat ini harus terus menjadi motivasi dalam memberikan semangat dan terus berinovasi.
“Karena medali tidaklah akan ada arti dan manfaatnya jika tanpa disertai dengan berproses yang gigih dan sungguh-sungguh medali tanpa proses perjuangan adalah medali palsu, sekedar aksesoris belaka” tandasnya.(*)
Editor: Bayu Mulyana