SERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Serang nampaknya akan berlangsung panas. Kini, sedikitnya terdapat belasan kandidat yang menyatakan dirinya sebagai Calon Kepala Daerah (cakada) yang akan maju sebagai bakal calon Walikota maupun Wakil Walikota Serang.
Akademisi sekaligus Pengamat politik dan kebijakan publik dari Koordinator Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Banten, Syaeful Bahri melihat persaingan antar cakada itu kini masih saling adu baliho atau alat peraga kampanye (APK).
“Kita sudah amati dan kumpulkan data bahwa sedikitnya ada 16 kandidat, baik itu bakal calon Walikota maupun Wakil Walikota Serang. Ini terbilang unik karena cakadanya banyak, beda dengan Pilkada lain,” kata Syaeful kepada Radar Banten, Senin 8 Juli 2024.
Syaeful mengatakan, persaingan mereka dapat dilihat dengan banyaknya APK yang betenaran disetiap sudut kota Serang. Katanya, APK para cakada itu baru lah memperkenalkan sosok mereka kepada publik. Sedangkan, gagasan atau visi misi mereka belum lah diperlihatkan.
“Tradisi politik di Indonesia seperti itu, visi misi itu baru akan dipaparkan jika sudah resmi berpasang-pasangan,” katanya.
Padahal katanya, sendari awal para cakada seharusnya sudah mulai menonjolkan atau memperkenalkan gagasan mereka kepada masyarakat melalui tagline pembangunan atau pun cara lainnya, bukan hanya menyebarkan baliho saja.
Sebab, baliho sendiri kini menjadi media publikasi yang sudah ketinggalan zaman apalagi membutuhkan biaya yang tidak murah. Baliho pun kini disebut sebagai ‘Sampah Politik’.
“Memang baliho itu mempengaruhi elektabilitas atau pupularitas, tapi itu hanya sekian persen. Seharusnya, para cakada ini lebih banyak turun langsung ke masyarakat dengan cara blusukan dan memasang iklan di media elektronik atau sosial. Itu lebih efektif,” ungkapnya.
Reporter: Yusuf Permana
Editor: Aditya