LEBAK, RADARBANTEN.CO.ID- Proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada 2024 di Kabupaten Lebak masih terus dilakukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) yang dimulai dari 24 Juni sampai 24 Juli 2024.
Dalam prosesnya ada beberapa kendala yang ditemukan di lapangan saat proses coklit, dimulai dari server e-Coklit down, cuaca ekstrem dan kendala sinyal internet. Hal tersebut disampaikan oleh Dewi Hartini Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak.
“Kendalanya yang cukup sering itu server e-Coklit down ya, jadi teman-teman Pantarlih memang harus menggunakan ini untuk upload data hasil coklit. Tetapi server down walau memang enggak lama di bawah 5 menit. Karena kami paham e-Coklit ini kan dipakai seluruh Indonesia,” kata Dewi saat berada di kantornya, Kamis 11 Juli 2024.
Selain itu, Dewi menyebutkan, wilayah kecamatan di Lebak yang didominasi pengunungan menjadi kendala saat melakukan proses coklit. Menurutnya, jika cuaca hujan terkadang proses coklit terkendala.
“Beberapa kecamatan di Lebak letak geografis nya ada di wilayah pegunungan, karena kita tahu, wilayah Lebak sangat luas tapi sejauh ini kami bisa menyelesaikannya,” ungkap Dewi.
Selain itu, kendala sinyal internet di Lebak, menjadi permasalahan lain yang sering ditemukan oleh petugas pantarlih saat di lapangan. Dewi menyebutkan, pihaknya optimis dalam waktu yang tersisa selama dua pekan, proses coklit di Kabupaten akan segera selesai.
“Saat ini progres coklit, dalam keadaan lancar dan tidak ada hambatan ya. Artinya kesadaran masyarakat dalam melakukan coklat masih aman enggak ada yang menolak,” tandasnya.
Berdasarkan data KPU Lebak Pilkada 2024 sebanyak 965.910 warga Kabupaten Lebak telah melakukan coklit yang dilakukan petugas Pantarlih. Saat ini coklit sudah di angka 92,16 persen dari Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) yakni 1.048.038 pemilih.
Sementara itu, Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Lebak, Iim Muhaemin, mengatakan pihaknya terus melakukan coklit agar masyarskat bisa berpartisipasi pada Pilkada Serentak.
“Saat ini masih terus berproses tahapannya. Kita juga terus menggencarkan sosialisasi salah satunya melalui Pantarlih saat proses coklit,” terangnya.
Ia menambahkan, untuk target partisipasi masyarakat dalam Pilkada mendatang, KPU menargetkan 75 persen masyarakat ikut pemilihan.
“Semoga tidak ada kendala bahkan semoga bisa lebih, kita bersama-sama juga untuk menggencarkan sosialisasi ajakan untuk pilkada,” tandasnya. (*)
Editor: Bayu Mulyana











