TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mencatat transaksi menggunakan Quick Response Indonesia Standard atau QRIS di Banten sejak Januari sampai Mei 2024 sebanyak 174 juta transaksi, nilainya mencapai Rp17,7 triliun.
Pengguna QRIS di Banten pada Mei 2024 memang menduduki posisi kelima di Indonesia yakni sebanyak 2,67 juta orang.
Meskipun begitu, BI tetap mengkampanyekan penggunaan QRIS di Banten. Salah satunya dengan menyelenggarakan kompetisi QRIS Jelajah Indonesia dengan tema Jelajah Indonesia Makin Praktis Pakai QRIS.
QRIS Jelajah Indonesia merupakan bagian dari kegiatan edukasi digitalisasi pembayaran yang dilakukan dengan metode unconventional dalam bentuk race. Tujuan penyelenggaraan program ini adalah untuk memperkuat ekosistem sistem pembayaran melalui perluasan akseptasi pembayaran digital; meningkatkan literasi masyarakat mengenai kebijakan sistem pembayaran BI; mendorong peningkatan volume transaksi dan pengguna QRIS, khususnya di Provinsi Banten; dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan sistem pembayaran.
Race dilaksanakan di empat lokasi, yaitu Masjid Al A’zhom, Pasar Anyar Kota Tangerang, RANS Nusantara Hebat, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta. Peserta yang mengikuti QRIS Jelajah Indonesia Banten terdiri dari lima kelompok berjumlah 13 orang, yang merupakan generasi Milenial dan generasi Z.
Para peserta akan menjalankan serangkaian misi edukasi kepada masyarakat mengenai inisiatif dan kebijakan BI di bidang sistem pembayaran.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten, Ameriza M Moesa mengatakan, Kota Tangerang optimal dalam penggunaan kanal pembayaran digital. Banyaknya transaksi QRIS di Banten dihasilkan di pedagang atau merchant QRIS yang di Tangerang.
“Jumlahnya mencapai 50 persen dari total merchant QRIS di Banten,” ujar Ameriza, Rabu, 18 Juli 2024.
Walaupun begitu, lanjutnya, ekspansi transaksi pembayaran digital di Kota Tangerang tetap diperkuat dengan ketersediaan Uang Layak Edar yang cukup di masyarakat. Selain itu, pemanfaatan transaksi digital juga dibentengi dengan aspek perlindungan konsumen. Sehingga, masyarakat tidak hanya memahami penggunaan pembayaran digital tetapi juga dapat menjadi konsumen pembayaran digital yang berdaya.
Namun, Ameriza juga mengaku pihaknya melakukan kampanye penggunaan QRIS tidak hanya di Tangerang Raya, tapi juga daerah lain di Banten, seperti Banten bagian selatan. Saat ini, BI juga menggalakkan penggunaan QRIS di tempat wisata. Salah satunya di Pantai Sawarna.
Pembukaan QRIS Jelajah Indonesia Banten ditandai dengan penyematan atribut lomba kepada perwakilan peserta oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten dan Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono. Dilanjutkan dengan pelepasan peserta secara resmi untuk menjalankan misi-misi edukasi dalam QRIS Jelajah Indonesia Banten.
Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Tangerang Ruta Ireng Wicaksono menyampaikan inovasi-inovasi digital yang telah digagas oleh Pemerintah Kota Tangerang untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan dan informasi seputar Kota Tangerang.
Inovasi-inovasi tersebut antara lain Tangerang LIVE, BPHTB Online, mobil Sijampang, angkutan kota Si Benteng, dan Tax Room Juara.
“Hadirnya inovasi tersebut didukung oleh penyediaan kanal pembayaran yang beragam. Hingga paruh pertama tahun 2024, penerimaan pajak daerah mencapai lebih dari Rp903 miliar dan retribusi daerah sebesar lebih dari Rp32 miliar,” ujarnya.
Kata dia, upaya Kota Tangerang dalam memperluas digitalisasi daerah yang kolaboratif dan sinergis tercermin dalam Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) Kota Tangerang di semester II 2023 sebesar 98,3 persen dan merupakan tertinggi di Banten. Implementasi ETPD yang menyeluruh akan meningkatkan penerimaan daerah untuk tujuan pembangunan yang lebih akseleratif.
“Pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan pemanfaatan digitalisasi akan menciptakan perekonomian yang lebih inklusif,” tuturnya.
Reporter : Rostinah
Editor: Aas Arbi