TANGERANG, RADARBANTEN.CO.ID – Sejumlah sivitas akademik yang terdiri dari dosen dan staf Universitas Terbuka (UT) mengabdikan diri dengan mengedukasi literasi digital dan pendidikan kepada ibu-ibu Cisauk, Kabupaten Tangerang, Jumat 9 Agustus 2024.
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Kecamatan Cisauk itu, merupakan bentuk dari dukungan literasi digital terutama untuk perempuan atau kaum ibu dan remaja.
Di mana, kaum ibu-ibu khususnya yang memiliki anak usia sekolah dasar dan menengah, serta remaja perempuan yang duduk di sekolah menengah, tentu membutuhkan untuk keperluan dasar mereka dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan juga pelayanan yang berbasis teknologi informasi yang mereka perlukan dalam aktivitas sehari-hari.
Ketua Tim PkM sekaligus Dosen pada Universitas Terbuka, Vivi Indra Amelia Nasution mengatakan, dengan memahami literasi digital yang lebih baik, perempuan dapat lebih mudah mengakses pendidikan, layanan kesehatan, keuangan, pelayanan publik, dan transportasi.
Hal itu, tentu tidak hanya akan meningkatkan kualitas hidup mereka, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya saing.
“Makanya saya harap adanya literasi ini ibu-ibu Cisauk mampu meningkatkan kemampuannya dalam berbagai aspek kehidupan,” kata Vivi, Jumat 9 Agustus 2024.
Lebih lanjut, Vivi menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut dilakukan upaya mendukung program Literasi Digital Nasional yang sudah digaungkan sejak tahun 2017 lalu.
“Ada empat kerangka literasi yang ditegaskan pada Peta Jalan Literasi Digital 2021-2024 yaitu Digital Skills, Digital Safety, Digital Ethics, dan Digital Culture,” jelasnya.
Keempat kerangka itu, kata dia, kemudian dikembangkan pada Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government. Untuk itu, dalam program ini diberikan penguatan pada kecakapan digital, Etika Digital, Digital Ekonomi dan Budaya Digital.
Untuk aplikasi pada contoh nyata dijelaskan dalam berbagai bidang kehidupan seperti yang diulas oleh
Dosen Universitas Terbuka lainnya, Isnaeni Yuliani menyampaikan, untuk aplikasi pada contoh nyata dalam berbagai bidang kehidupan seperti terkait pemanfaatan digital dalam pencegahan dini deteksi stunting.
Menurutnya, stunting merupakan isu yang familiar dengan target sasaran PkM kali ini yang sebagian besar adalah kader posyandu di Kecamatan Cisauk.
Selain menyampaikan materi terkait pencegahan dan deteksi stunting, tim PkM juga mendemonstrasikan bagaimana mencari, memilih, hingga memanfaatkan beberapa aplikasi digital yang dapat diunduh melalui play store yang dapat membantu memantau tumbuh kembang anak.
Untuk etika, budaya dan kemanan digital juga kembali di-highlight pada paparan Jayanti Armida Sari terkait e-commerce.
E-commerce merupakan kegiatan penawaran barang dan jasa melalui online. Dalam kegiatan ini disampaikan materi terkait keuntungan menggunakan online market, strategi belanja online, bahaya yang terkandung dalam transaksi online, serta strategi yang digunakan agar keamanan data tetap terjamin dalam transaksi online tersebut.
“Jadi kami menekankan pentingnya melindungi data pribadi untuk menghindari kejahatan online,” katanya.
Di tempat yang sama, Dosen lainnya, Hidayah menyampaikan pada PkM peningkatan literasi digital diperlukan dukungan langkah-langkah konkret seperti pembangunan infrastruktur digital, pengembangan aplikasi lokal, kolaborasi dengan sektor swasta, pendidikan berbasis teknologi, dan program pemerintah yang inklusif, kesenjangan teknologi antara kota dan desa yang berbatasan langsung dapat dikurangi.
“Peningkatan literasi digital, terutama bagi Perempuan di Kecamatan Cisauk, akan membuka peluang baru dan memperkuat peran mereka dalam masyarakat digital yang berbatas langsung dengan Digital Hub dan Smart City BSD,” tutupnya.
Diketahui, pada kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Camat Cisauk Yusuf Fachroji, Ketua TPPKK Kecamatan Cisauk Yayan Supiyanah Yusuf, Sekretaris Kecamatan, Tarlan dan Ibu Wakil Ketua TP PKK Maliati Tarlan serta jajaran staf di Kecamatan Cisauk. (*)
Reporter: Raju